TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, berencana untuk memangkas sebanyak 75 persen staf di pabrik baterai Nevada karena pandemi virus corona, kata manajer daerah setempat, Kamis, 26 Maret 2020, seperti dilansir Reuters.
Langkah ini dilakukan setelah mitra baterai asal Jepang, Panasonic, mengatakan akan mengurangi operasi di pabrik Nevada minggu ini sebelum menutupnya selama 14 hari.
Pabrik ini memproduksi motor listrik dan paket baterai untuk sedan Tesla Model 3.
"Tesla telah memberi tahu kami bahwa Gigafactory di Storey County mengurangi sekitar 75 persen staf dalam beberapa hari mendatang," kata Austin Osborne dalam sebuah posting di situs web county.
Tidak ada rincian lebih lanjut dan tidak jelas berapa banyak karyawan yang bekerja di pabrik.Reno Gazette Journal, yang sebelumnya melaporkan penangguhan yang direncanakan, mengatakan Panasonic memiliki sekitar 3.500 karyawan di pabrik Nevada.
Tesla mengatakan minggu lalu akan menghentikan sementara produksi di pabrik kendaraannya di San Francisco Bay Area mulai akhir 23 Maret, serta di pabrik panel tenaga surya di New York.
Namun, CEO Tesla Elon Musk mengatakan perusahaan akan membuka kembali pabrik New York "sesegera mungkin" untuk membuat ventilator sebagai upaya membantu menangani pasien terinfeksi virus corona.
Dua karyawan Tesla telah dites positif terkena virus korona tetapi telah bekerja dari rumah selama dua minggu terakhir dan tidak menunjukkan gejala di tempat kerja, Tesla mengatakan dalam email kepada karyawan pada Kamis, 26 Matet 2020, namun tidak mengungkapkan di unit mana atau di lokasi apa karyawan bekerja. Tesla mengklaim dua karyawan terinfeksi virus corona itu saat ini sudah pulih.