Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jarang Dipakai Karena WFH, 7 Tips Merawat Mobil Agar Tetap Prima

Reporter

image-gnews
Peluncuran Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) di GIIAS 2016. Dok. Isuzu
Peluncuran Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) di GIIAS 2016. Dok. Isuzu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki pekan kedua Work From Home atau WFH seiring himbauan Pemerintah Indonesia untuk beraktivitas di rumah, membuat kendaraan menjadi sering terparkir. Sejumlah hal buruk yang bisa berdampak pada kendaraan.

Manager Service Departemen Head Astra Isuzu, Anjar Kisworo, memberikan beberapa tips merawat mobil untuk menghindari masalah akibat mesin jarang dinyalakan.

1. Accu Soak (Aki Soak)

Saat mobil berhenti, berarti accu tidak di-recharge dan saat itu pula akan terjadi penurunan cadangan listrik meskipun sistem kelistrikan pada mobil dalam kondisi off. Begitu pula yang terjadi pada system kelistrikan dalam posisi on, seperti sistem alarm misalnya.

Penurunan cadangan listrik ini berbeda-beda kondisinya tergantung pada umur dan kualitas accu. Semakin tua umur accu akan semakin mudah kehilangan daya simpan tenaga listrik.

Tipsnya, hidupkan mesin setiap hari tanpa perlu menghidupkan sistem kelistrikan yang lain sekitar 10-15 menit. Waktunya bisa lebih atau kurang tergantung kondisi. Sesekali jalankan mobil untuk pengisian accu yang lebih maksimal. Sambil membeli keperluan sehari-hari misalnya.

2. Mesin kasar ketika mesin pertama kali dihidupkan.

Ketika mesin tidak dihidupkan dalam waktu yang lama maka oli atau pelumasan akan turun ke penampungan sehingga pelumasan bagian atas berkurang.

Tipsnya, mesin dapat dinyalakan secara rutin (minimal 1 hari sekali) dan jangan memainkan pedal gas saat mesin pertama kali dinyalakan.

3. Tekanan Ban

Jika mobil diparkir terlalu lama bisa meyebabkan bagian ban yang menapak langsung dengan lantai akan menjadi rata. Jadi secara keseluruhan bentuk ban tidak bundar utuh. Akibatnya, mobil berjalan maka akan terasa kurang seimnang. Selain itu tekanan angin ban juga bisa berkurang, yang disebabkan oleh karet penutup yang berubah tekstur atau bisa juga disebabkan adanya bagian yang tidak rata antara ban dan velg.

Tipsnya, jalankan mobil beberapa saat (maju-mundur) atau masuk keluar garasi. Upayakan posisi velg dan karet penutup ban juga berubah posisi tumpuan. Ya, itu bisa terjadi jika mobil keluar dan masuk garasi sehingga ban tidak terlalu lama tertumpuh hanya titik tertentu saja.

4. Bahan bakar mengendap

Iklim di Indonesia yang tropis membuat udara lembab akan menyebabkan pengembunan di tangki dan saluran bahan bakar jika mesin tidak dihidupkan dalam waktu lama. Akibatnya, yang terjadi adalah bahan bakar akan tercampur dengan air sehingga mengurangi kualitas bahan bakar serta berpotensi menimbulkan karat jika tangki/saluran bahan bakar terbuat dari besi.

Adapun bahan bakar di Indonesia terutama solar bio-diesel, jika dibiarkan dalam waktu lama, maka akan terjadi endapan yang akan menyumbat saluran bahan bakar.

Tipsnya, saat memanaskan mobil, cek indicator water separator dan filter bahan bakar pada meter cluster. Rajinlah untuk memeriksa dan mengganti filter bahan bakar secara rutin. Bisa juga tambahkan additive untuk menjaga kualitas bahan bakar.

5. Berkarat pada bagian cakram rem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada beberapa bagian part mobil akan berkarat karena kondisi udara yang lembab atau jika terkena hujan karena terparkir di tempat terbuka. Misalnya bagian Cakram Rem. Setelah beberapa hari tidak terpakai biasanya berkarat. Ini akan menyebabkan berkurangnya performa rem dan juga akan menimbulkan bunyi saat dipakai kembali.

Tipsnya, jalankan mobil beberapa saat sambil memanaskan mesin mobil.

6. Awas menjadi sarang tikus dan serangga

Pernah mendengar cerita dari teman anda atau bahkan anda mengalami sendiri suatu saat mobil tidak bekerja sebagai mana mestinya atau bahkan mati total? Setelah diperiksa ternyata ada salah satu atau beberapa kabel yang putus dan lebih parahnya kabel tersebut merupakan bagian dari sistem yang utama.

Ya, seringkali beberapa hal penyebabnya adalah karena ulah tikus atau serangga. Mobil yang lama berhenti akan menjadi tempat yang nyaman bagi tikus dan serangga untuk bertempat tinggal.

Tipsnya, luangkan waktu untuk memeriksa ruang mesin dan bagian bawah mobil serta buka semua kaca jendela dan pintu untuk mengeluarkan serangga kecil lain yang sempat masuk ke dalam mobil. Pastikan pintu dan jendela tertutup rapat. Dan jaga area garasi dari tikus atau serangga menggunakan anti tikus atau serangga yang di jual di pasaran.

7. Kuman dan debu pada saluran AC

Karena jarang dioperasikan udara yang ada di saluran AC akan kurang bersirkulasi. Hal ini bisa menyebabkan endapan debu dan kuman di seluruh bagian kendaraan dan saluran AC.

Tipsnya, bisa datang ke bengkel langganan untuk melakukan fogging ruangan mobil dan saluran AC dengan disinfektan. Atau ganti filter AC jika diperlukan.

Sebagi tambahan, Anjar menyatakan bahwa beberapa bengkel resmi Astra Isuzu juga memiliki program Treatment Antibacterial Fogging yang berguna untuk membasmi bakteri dan virus di dalam kabin mobil, menyegarkan sirkulasi udara mobil anda dan menghilangkan bau tidak sedap di ruangan interior.
Layanan ini kata dia, melayani semua lini produk Isuzu baik kendaraan niaga maupun kendaraan penumpang.

Bengkel resmi yang dapat memberikan layanan tersebut antara lain, Astra Isuzu Jakarta-Sunter, Astra Isuzu Jakarta-Fatmawati, Astra Isuzu Jakarta-Pramuka, Astra Isuzu BSD, dan Astra Isuzu Bogor. Harga mulai dari Rp 130.000 untuk 1x treatment.

Bengkel Astra Isuzu tetap buka, dengan jam operasional Hari Senin sampai dengan Hari Jumat pukul 08.00 – 16.00 sedangkan Hari Sabtu, pada pukul 08.00 – 12.00. Termasuk Layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) juga beropasi.

Layanan Bengkel Isuzu Berjalan siap melayani perbaikan kendaraan customer dimanapun dan kapanpun tanpa harus ke bengkel dengan kualitas pekerjaan dan sparepart bergaransi. Jumlah unit BIB seluruh Indonesia yaitu sejumlah 69 unit. Kami juga melengkapi tim bengkel resmi maupun tim Bengkel Isuzu Berjalan dengan perlengkapan kesehatan, seperti: Masker & Hand Sanitizer.

"Kami juga melakukan sterilisasi dan pembersihan pada beberapa bagian kendaraan, seperti: Kunci Mobil, Handle Pintu (luar dan dalam), Steering Wheel, Switch dan Tombol, Stick Transmisi, Jok Kendaraan (terutama sisi driver), dan bagian-bagian lainnya yang dianggap perlu,"ujar Anjar dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Jumat, 27 Maret 2020.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Macet-Macetan, Awas Oli Mesin Mobil Bisa Menguap

18 hari lalu

Bengkel Auto2000 memberikan layanan prima kepada pelanggan. Dok Auto2000
Sering Macet-Macetan, Awas Oli Mesin Mobil Bisa Menguap

Risiko oli mesin menguap tetap ada meskipun mesin dalam keadaan prima dan presisi.


Heru Budi Tak Lanjutkan WFH ASN Pemprov DKI Karena Segera Musim Hujan

44 hari lalu

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai memberikan arahan kepada Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 6 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Tak Lanjutkan WFH ASN Pemprov DKI Karena Segera Musim Hujan

Heru Budi tidak melanjutkan WFH ASN Pemprov DKI yang telah berjalan sejak Agustus lalu, dan berakhir 21 Oktober 2023 mendatang.


5 Tips Merawat Mobil Setelah Perjalanan Jauh, Cek Kondisi Rem!

24 September 2023

Ilustrasi wanita mengemudi. shutterstock.com
5 Tips Merawat Mobil Setelah Perjalanan Jauh, Cek Kondisi Rem!

Berikut redaksi Tempo menghadirkan lima tips merawat mobil setelah melakukan perjalan jauh, dikutip dari Hyundai Indonesia:


Warga Jakarta Diklaim Tak Mengeluh ASN DKI Sudah Tiga Pekan WFH

13 September 2023

Suasana kantor Badan Kepegawaian Daerah (PNS-BKD) Pemprov DKI pada hari pertama masuk kerja kebijakan Work From Home (WFH) di kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Senin, 21 Agustus 2023. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan (WFH) atau bekerja dari rumah untuk 50 persen ASN pada 21 Agustus-21 Oktober 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Warga Jakarta Diklaim Tak Mengeluh ASN DKI Sudah Tiga Pekan WFH

BKD menyatakan sejauh ini tidak ada keluhan dari warga selama ASN DKI WFH selama tiga pekan.


Heru Budi Pertimbangkan Lanjutkan WFH 50 Persen Sampai Musim Hujan

10 September 2023

Penjabat (PJ) Gubernur Heru Budi Hartono memberikan kunci sebagai simbolis penyerahan rumah yang sudah berhasil di renovasi di Jalan Matraman dalam 3 No. 12 RT.02 RW.07, Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Kota Adm. Jakarta Pusat pada Minggu, 10 September 2023. Tempo/Nur Khasanah Apriliani
Heru Budi Pertimbangkan Lanjutkan WFH 50 Persen Sampai Musim Hujan

Heru Budi Hartono mempertimbangkan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) bagi ASN DKI terus dijalankan sampai musim hujan tiba.


Wali Kota Tangsel Sebut WFH ASN 50 Persen Tidak Efektif Tekan Polusi Udara

7 September 2023

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat dijumpai di rumah dinasnya, Serpong, Kamis 13 April 2023. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Wali Kota Tangsel Sebut WFH ASN 50 Persen Tidak Efektif Tekan Polusi Udara

Benyamin Davnie menerapkan kebijakan WFH 50 persen bagi ASN Pemerintah Kota Tangsel untuk mengurangi polusi udara.


Heru Budi Minta Maaf Selama KTT ASEAN Lalu Lintas Tidak Lancar, tapi Langit Jakarta Lebih Cerah

7 September 2023

Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono bersama Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono dan jajarannya, serta para Wali Kota dari lima wilayah meninjau kesiapan fasilitas menjelang Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN di Kawasan Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 April 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Minta Maaf Selama KTT ASEAN Lalu Lintas Tidak Lancar, tapi Langit Jakarta Lebih Cerah

Meski lalu lintas warga kurang lancar, langit Jakarta terlihat lebih cerah dibanding sebelum penyelenggaraan KTT ASEAN.


Info Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Menurut IQAir dan ISPU Dinas Lingkungan Hidup

7 September 2023

Gedung bertingkat terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023. Dikutip dari laman resmi IQAir per 2 September 2023 pukul 13.00 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 154 yang menunjukkan ketegori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Info Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Menurut IQAir dan ISPU Dinas Lingkungan Hidup

Kualitas Udara Jakarta menurut situs IQAir tak berbeda sejak sebelum, awal, hingga hari terakhir pelaksanaan KTT ASEAN hari ini.


Depok Kesulitan Terapkan PJJ Karena 30 Persen Guru WFH

5 September 2023

Orangtua murid mendampingi putra putrinya  di hari pertama tahun ajaran baru  di SD Negeri Anyelir 1, Kota Depok, Senin 17 Juli 2023. Hari pertama tahun ajaran baru di sekolah ini diisi dengan  acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang bertujuan agar siswa baru dapat beradaptasi dengan lingkungan belajarnya yang baru. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Depok Kesulitan Terapkan PJJ Karena 30 Persen Guru WFH

Dinas Pendidikan Kota Depok kesulitan melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau PJJ dengan komposisi guru 30 persen work from home (WFH).


Depok Sudah Berlakukan WFH bagi ASN, Mohammad Idris: Belum Sampai 30 Persen

5 September 2023

Kepadatan kendaraan di Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat, Jumat, 1 September 2023. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, penyebab polusi udara di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) antara lain berasal dari asap kendaraan bermotor sebesar 44 persen dan 34 persen dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).  ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Depok Sudah Berlakukan WFH bagi ASN, Mohammad Idris: Belum Sampai 30 Persen

Mohammad Idris mengungkap kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Depok juga mengalami peningkatan.