TEMPO.CO, Jakarta - India telah menetapkan lockdown setelah Virus Corona merebak di seluruh dunia. Hanya saja masih ada banyak warga keluar dan polisi telah melakukan persuasi hingga menggunakan kekerasan untuk memaksa orang kembali ke rumah seperti yang dilaporkan Associated Press.
Pemerintah India telah membuat ketentuan bahwa warga yang boleh meninggalkan rumah mereka hanya untuk membeli makanan. Namun di lapangan, pemberitaan di televisi dan media sosial mengungkap beberapa polisi melakukan pemukulan kepada warga bahkan mereka yang membeli makanan dengan tongkat di negara bagian selatan Kerala, Mumbai dan New Delhi.
Alok Barman, seorang pelayan yang bekerja di Delhi selatan mengatakan ia dipukuli oleh polisi ketika sedang berada di luar rumahnya di pinggiran kota. “Beberapa rumah tempat saya bekerja membayar saya sejumlah uang dan saya pikir uang itu untuk membeli makanan. Tetapi polisi menyerang kami dengan tongkat dan memukuli kami, ”katanya. "Sekarang kita tidak punya apa-apa untuk dimakan."
Tarique Anwar, seorang mantan bankir, mengatakan dia pergi untuk membeli susu dan sayur-sayuran di sebuah toko kelontong di lingkungan Jamia Nagar di Delhi ketika dia bertemu dengan beberapa orang polisi yang memerintahkan dia untuk kembali. Dia hanya berhasil mendapatkan sayuran.
Sebuah video yang diambil oleh seorang pejalan kaki menunjukkan seorang polisi menggunakan tongkatnya untuk menghancurkan bagian dalam sebuah toko daging di lingkungan ibukota Zakir Nagar. Pemilik toko mengatakan polisi juga memukulinya dan mengatakan kepadanya bahwa dia seharusnya tidak membuka tokonya. "Mereka menyerbu masuk dan mulai menyalahgunakan dan memukuli saya," kata Parvez, yang tak mau mengungkap identitas secara lengkap.
Juru bicara kepolisian New Delhi, Anil Mittal, membantah bahwa polisi memukuli orang.
Media setempat melaporkan kemarin bahwa istri seorang lelaki berusia 32 tahun di Bengal Barat mengklaim suaminya dipukuli oleh polisi ketika keluar untuk membeli susu di bawah kuncian, dan kemudian meninggal karena luka-lukanya. Polisi mengklaim dia meninggal karena masalah jantung yang sudah dia alami.
AP juga melaporkan bahwa di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, sudah ada lebih dari 5.590 kasus terhadap individu yang dituntut karena tidak tinggal di rumah.
JALOPNIK