TEMPO.CO, Jakarta - Jeep memasarkan kendaraan bertenaga baterai bukan hal baru. Produsen asal AS memperkenalkan dua model plug-in hybrid tahun lalu - Renegade dan Compass - dan tahun ini Wrangler yang merupakan model offroad. Jeep berkomiten untuk menyiapkan model dengan tenaga listrik model masa depan. Bos Jeep Christian Meunier baru-baru ini kepada Autocar menegaskan kembali komitmennya soal ambisinya tentang menambahkan teknologi baterai serbaguna untuk kendaraan off-road.
Meunier mengatakan Jeep ingin menjadi perusahaan SUV paling ramah lingkungan dan paling berkelanjutan di dunia. Pernyataan tersebut adalah hal berani, tetapi yang bisa memiliki manfaat signifikan bagi penggemar off-road. Tapi itu juga tidak mudah. Bahkan Meunier mengakui perubahan itu akan menjadi tantangan, tetapi hal itu akan menjadi yang menarik.
Jeep Wrangler PHEV. Sumber: motor1.com
Renegade, Kompas, dan Wrangler PHEV sedang menjalani pengujian cuaca dingin. Kendaraan hibrida memiliki beberapa manfaat, terutama di Eropa dan Cina, di mana regulasi keiritan bahan bakar dan emisi menjadi lebih ketat. Mobil itu memungkinkan menempuh jarak 51 kilometer.
Penambahan baterai ke model Jeep juga memiliki kelebihan di luar masalah emisi atau penghematan bahan bakar. Kemampuan untuk memberikan torsi instan ke roda saat off-road sangat mengasyikkan. Mesin PHEV bisa mengurangi kebisingan saat keluar menikmati alam. Keuntungan lain dapat menggunakan baterai kendaraan untuk menyalakan peralatan listrik seperti peralatan berkemah atau lampu, seperti yang dicatat Autocar.
Meunier dan timnya terjun lebih dulu ke hibridisasi untuk line up Jeep. Langkah bertahap dianggap lebih efektif dibandingkan langsung ke full electrik.
MOTOR1