TEMPO.CO, Beijing - Nissan Motor mengumumkan penjualan sepanjang Maret 2020 di Cina sebesar 73.297 unit atau turun 44,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh pandemi virus corona.
Nissan, yang memiliki perusahaan patungan dengan Dongfeng Motor di Hubei, mengatakan pihaknya melihat "tanda-tanda pemulihan di pasar", menurut sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Rabu, 8 April 2020.
Rival Nissan, Toyota dan Honda, juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 15,9 persen YoY dan 50,8 persen.
Sebelumnya, produksi kendaraan ringan di Cina diperkirakan turun 11,5 persen tahun ini menjadi sekitar 21,6 juta kendaraan akibat wabah corona. Kabar baiknya, produksi diperkirakan kembali meningkat sebesar 7,5 persen tahun depan. Demikian perkiraan dari perusahaan riset IHS Markit seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 7 Maret 2020.
"Perkiraan terbaru mempertimbangkan penutupan pabrik otomatis pada bulan Maret dan gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh perpanjangan penutupan pabrik di provinsi Hubei menjadi pertimbangan," kata IHS Markit.
“Bagi produsen mobil Cina yang membeli suku cadang dari Eropa, gangguan produksi di Eropa mungkin menjadi faktor risiko. Tetapi pada tahap ini, kita belum melihat epidemi virus corona Eropa yang secara langsung memengaruhi produksi mobil Cina,” IHS Markit, menambahkan.