TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Jepang mengonfirmasikan bahwa pekerja kontrak dari perusahaan mitra di kantor pusat Toyota City yang berbasis di Prefektur Aichi, positif terinfeksi corona (COVID-19) setelah melakukan tes PCR (polymerase chain reaction).
Dalam siaran pers Toyota Global pada Minggu, 12 April 2020, dijelaskan bahwa kantor perusahaan mitra tersebut mengikuti tes PCR pada 8 April, saat itu lokasi kerja mereka sudah diberikan disinfektan secara menyeluruh.
Lokasi kerja itu juga diberi disinfektan sekali lagi pada hari ini.
Pekerja itu dilaporkan berada di lokasi terakhir kali pada tanggal 27 Maret, dan dia disebut tidak melakukan kontak dekat dengan individu lain di tempat kerja.
Terdapat 10 orang yang melakukan kontak, sebelum pekerja itu terakhir kali terlihat ada di lokasi. Untuk itu, Toyota sudah memberlakukan karantina mandiri kepada mereka.
"Kami meminta maaf dengan tulus atas kecemasan terkait berita yang dapat menyebabkan orang-orang di daerah sekitar merasa khawatir," tulis Toyota dalam siaran pers.
"Kami memperlakukan hal ini sebagai masalah yang mempengaruhi semua lokasi, dan selanjutnya akan meningkatkan komunikasi dan pemeriksaan kesehatan pada staf di semua lokasi, tidak hanya untuk karyawan tetapi juga untuk pekerja perusahaan mitra kami," kata mereka.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memberikan kabar terkini secara tepat waktu jika situasi ini berlanjut, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus secara lebih lanjut," demikian Toyota.
Sebelumnya, Presiden Toyota Motor Corporation, Akio Toyota, mengumumkan bahwa satu karyawan pria berusia 20-an yang bekerja di Pabrik Toyota City Takaoka, Prefektur Aichi, Jepang, positif terinfeksi virus corona atau COVID-19.
Karyawan tersebut melaporkan mengalami demam pada hari Sabtu, 14 Maret 2020, dan telah pergi dari rumah untuk beristirahat mulai Senin, 16 Maret 2020. “Pada 19 Maret 2020, ketika demamnya berlanjut, ia mengikuti tes untuk virus COVID-19, dan hasilnya positif,” kata Toyota dalam keterangan resmi di Toyota Global, Jumat, 20 Maret 2020.
Toyota menambahkan sejak perusahaan pertama kali mengetahui bahwa karyawan itu dicurigai "positif" dengan COVID-19, perusahaan melakukan penyelidikan dan menemukan 11 orang lain telah melakukan kontak dekat dengannya.
“Sebagai tindakan pencegahan keselamatan, orang-orang ini telah diminta untuk tinggal di rumah selama 14 hari sejak tanggal kontak terakhir mereka dengan karyawan positif corona,” ujar Toyota.