TEMPO.CO, Jakarta - General Motors Co mengatakan pada hari Selasa, 14 April 2020, telah mulai memproduksi ventilator untuk merawat pasien virus corona di Amerika Serikat. Gelombang pertama ventilator itu akan dikirim pada bulan ini.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) telah mengeluarkan sembilan kontrak senilai hampir US$ 2,6 miliar (setara Rp 45,2 kurs saat ini Rp 15.588 per US$) kepada US Strategic National Stockpile untuk menghasilkan 137.000 ventilator pada akhir 2020, termasuk kontrak kepada GM senilai US$ 489,4 juta (setara Rp 7,6 triliun) untuk 30.000 ventilator hingga akhir Agustus setelah Presiden Donald Trump mengajukan Undang-Undang Produksi Pertahanan.
Kontrak lain yang diumumkan oleh HHS dalam beberapa hari terakhir termasuk kontrak US$ 646,7 juta (Rp 10,08 triliun) untuk perusahaan teknologi kesehatan Belanda Philips dan lainnya untuk General Electric Co, Hill-Rom Holdings Inc, Medtronic Plc, ResMed Inc, Vyaire Medical Inc, Hamilton Medical AG dan Zoll Medical Corp.
Hamilton menerima kontrak US$ 552 juta (Rp 8,6 triliun) untuk 14.115 ventilator, sementara Vyaire menerima kontrak US$ 407,9 juta (Rp 6,3 triliun) untuk 22.000 ventilator yang diproduksi pada tanggal 29 Juni dan Zoll menerima kontrak US$ 350,1 juta (Rp 5,35 triliun) untuk 18.900 ventilator, HHS mengatakan pada hari Senin, 13 April 2020.
"Kami akan memiliki kapasitas lebih untuk menanggapi pandemi saat berevolusi," kata Alex Azar, Sekretaris HHS seperti dilansir Reuters, Rabu, 15 April 2020.
GM, yang bekerja sama dengan perusahaan ventilator Ventec Life Systems untuk memproduksi peralatan medis, mengatakan akan mengirim lebih dari 600 ventilator pada bulan April.
Perusahaan otomotif asal AS ini menambahkan bahwa pihaknya diharapkan untuk mengisi hampir setengah pesanan pada akhir Juni dan pesanan penuh pada akhir Agustus. Ventilator akan diproduksi di pabrik di Kokomo, Indiana.
Saham General Motors ditutup datar. Saham telah jatuh lebih dari 37 persen tahun ini, karena lockdown terkait virus corona membebani penjualan mobil.