TEMPO.CO, Tokyo - Nissan Motor Co, Renault SA, dan Mitsubishi Motors Corp akan menyusun rencana untuk aliansi yang lebih mendalam pada bulan depan, termasuk pengembangan bersama lebih banyak kendaraan listrik (EV) dan teknologi self-driving, harian Yomiuri melaporkan seperti dikutip dari Reuters, 23 April 2020.
Ketiga perusahaan itu akan memasukkan proyek-proyek dalam rencana bisnis jangka menengah masing-masing, kata surat kabar itu, tanpa mengatakan bagaimana Yomiuri memperoleh informasi.
Di antara rencana itu, para produsen mobil bermaksud untuk membagikan teknologi motor dan baterai EV, sementara Nissan dan Renault akan mulai membangun mobil bersama di pabrik mereka di Amerika Selatan dan Rusia untuk meningkatkan efisiensi produksi, kata surat kabar itu.
Aliansi ketiga produsen mobil ini sempat terguncang setelah mantan bos Nissan, Carlos Ghosn, melarikan diri dari pengadilan Tokyo ke Libanon dengan dugaan pelanggaran keuangan pada akhir Desember 2019. Aliansi ini sempat dirumorkan retak dan terancam bubar pada pertengahan Januari 2020 setelah saham Renault dan Nissan jatuh.
Petinggi Renault dan Nissan membantah rumor keretakan hubungan itu dan menyatakan aliansi tetap solid. Nissan bahkan mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak mempertimbangkan untuk membubarkan aliansi dengan Renault dan Mitsubishi Motors Corp, Reuters, 14 Januari 2020.