TEMPO.CO, Beijing - Produsen mobil listrik asal Cina, BYD, melaporkan penurunan laba bersih pada kuartal I 2020 mencapai 85 persen terimbas wabah virus corona.
BYD yang mendapatkan dukungan pendanaan dari investor Amerika Serikat, Warren Buffett, melaporkan laba bersih 112,6 juta yuan (Rp 244,7 miliar, kurs saat ini Rp 2.173 per yuan) dalam tiga bulan pertama tahun ini, turun dari 749,7 juta yuan (Rp 1,6 triliun) setahun sebelumnya. Penghasilannya turun 35 persen YoY menjadi 19,68 miliar yuan (Rp 42,76 triliun) pada kuartal pertama.
Keuntungannya turun 42 persen tahun lalu karena subsidi mobil listrik memotong permintaan pasar. Penjualan perusahaan mobil listrik yang berbasis di Shenzhen turun 48 persen menjadi 61.273 unit kendaraan pada kuartal pertama.
Dalam pencatatan di bursa saham diharapkan laba dalam enam bulan pertama tahun ini naik 10 persen menjadi 23,8 persen, dengan harapan penjualan kendaraan akan kembali meningkat seiring dengan semakin rendahnya kasus virus corona baru.
Selain mendapatkan dukungan dari Warren Buffett, BYD juga menjalin kemitraan dengan Toyota dan Daimler.
Baca Juga:
REUTERS