TEMPO.CO, Beijing - Produsen mobil listrik Nio dari Cina akan mendapatkan suntikan dana sebesar 7 miliar yuan atau sekitar Rp 15,1 triliun. Investasi ini diharapkan bisa mendorong pengembangan produk dan penelitian mobil listrik di Cina.
Kepala Eksekutif Nio Inc, William Li, seperti dilansir Reuters, 29 April 2020, mengatakan bahwa perusahaan akan mempertimbangkan peningkatan kapasitas produksi di Hefei Timur jika permintaan dan penjualan mobil tumbuh.
Nio Inc juga akan menyuntikkan 4,16 miliar yuan dari aset intinya sebesar 17,77 miliar yuan untuk keperluan bisnis Nio China. Investasi akan membuat Nio Inc memegang 75,9 persen saham dari perusahaan baru tersebut.
Markas besar Nio China sendiri direncanakan akan berlokasi di Kawasan Pengembangan Teknologi dan Ekonomi kota Hefei. Pada bulan Februari, Nio mengatakan pihaknya telah menandatangani perjanjian kerangka kerja dengan pemerintah kota Hefei untuk mengumpulkan dana lebih dari 10 miliar yuan.
Li mengatakan bahwa Nio merencanakan pembicaraan lebih lanjut bersama dengan pemerintah Hefei. Namun dia tidak merinci bagaimana perkembangan terbaru dari kerja sama tersebut.