TEMPO.CO, Beijing - Penjualan kendaraan Nissan Motor di Cina disebut mulai membaik seiring dengan penurunan kasus baru virus corona. Hal ini memperkuat optimisme yang berkembang bahwa pasar mobil terbesar di dunia itu, sudah stabil. Hasil positif itu juga menjadi titik terang bagi pasar otomotif, karena sebagian besar dealer di Eropa dan Amerika Serikat tetap tutup karena kebijakan lockdown.
"Kami melakukan semua upaya di Cina dan pasar Amerika Serika untuk mendapatkan kembali momentum," kata salah seorang sumber dari pihak Nissan seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 30 April 2020.
Nissan meningkatkan pemasaran dan menawarkan insentif kepada dealer untuk meningkatkan penjualan. Meski begitu, Nissan menolak untuk mengomentari angka-angka penjualan pada bulan April, mereka mengatakan data akan dipublikasikan pada 11 Mei 2020 mendatang.
Sumber Reuters itu menolak disebutkan namanya karena data tersebut masih sementara dan belum dipublikasikan perusahaan. Adapun perkiraan hasil mengalami peningkatan dari penurunan sebesar 44,9 persen pada bulan Maret dan 80,3 persen pada Februari lalu.
Di Cina, Nissan bekerja sama dengan Dongfeng Motor Group. Produsen mobil Jepang ini mengatakan pada bulan Januari pihaknya bermaksud menjual 1,6 juta unit kendaraan di Cina tahun 2020.
Asosiasi Mobil Penumpang Cina mengatakan awal pekan ini penjualan mobil penumpang melonjak 12,3 persen antara 20 dan 25 April. Hasil itu hanya turun 1,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Penjualan mobil di Cina anjlok 43,3 persen pada bulan Maret. Penurunan itu berlangsung selama 21 bulan berturut-turut.
Bagi Nissan, yang telah terhuyung-huyung dari jatuhnya penjualan global bahkan sebelum pandemi akibat rencana ekspansi yang agresif yang dilakukan oleh Carlos Ghosn. Pemulihan bisnis yang solid di Cina akan membantu Nissan pulih masalah keuangan.