TEMPO.CO, Beijing - Penjualan mobil energi baru (New Energy Vehicle/NEV) BYD mengalami penurunan dalam empat bulan pertama tahun ini. Sepanjang Januari-April 2020, BYD berhasil menjual 35.187 unit NEV. BYD dalam sebuah pernyataan seperti dilansir chinadaily.com.cn menyampaikan pencapaian tersebut turun 63,79 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian, sepanjang April penjualan NEV BYD mencapai 12.995 unit, naik tipis dibanding penjualan Maret sebesar 12.256 unit. Sementara itu, Dari Januari hingga April, BYD menjual 93.082 kendaraan secara total, turun 40,11 persen YoY.
Penjualan mobil di Cina sepanjang April 2020 kembali bergairah setelah babak belur dihantam pandemi virus corona baru (Covid-19) pada Januari-Maret 2020. Mengutip laporan Kantor Berita Xinhua, Jumat, 8 Mei 2020, penjualan mobil di Cina pada April diperkirakan mencapai 2 juta unit. Angka itu didasarkan dari data asosiasi industri.
Perkiraan tersebut mewakili pertumbuhan 39,8 persen dari bulan sebelumnya, atau tumbuh 0,9 persen YoY, menurut Asosiasi Produsen Otomotif Cina (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM).
Berdasarkan data CAAM, periode Januari-April, penjualan mobil diperkirakan mencapai 5,67 juta unit, turun 32,1 persen dari tahun lalu.
Pejabat Kementerian Perdagangan Cina, Xian Guoyi, dalam konferensi pers online mengatakan pemerintah akan mendorong pihak berwenang setempat melakukan langkah-langkah untuk membantu merangsang penjualan mobil.
"Untuk meredam dampak jangka pendek yang ditimbulkan oleh wabah virus corona baru (Covid-19) terhadap penjualan mobil, pemerintah setempat dapat mendorong pembelian kendaraan energi terbarukan (New Energy Vehicle/NEV) dan meluncurkan kebijakan di sektor otomotif," kata Xian yang menyebut otomotif merupakan merupakan pilar ekonomi Cina.