TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona baru (Covid-19) membuat penjualan mobil di tanah air pada April 2020 mengalami penurunan tajam. Penuruan ini didorong oleh pemberlakukan kejibakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat aktivitas penjualan menjadi terbatas.
Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso, menyampaikan bahwa penjualan retail sepanjang April untuk seluruh brand hanya berada di angka 24.300 unit. Situasi ini menurun hampir 60 persen dibanding penjualan Maret.
"Sangat rendah sekali, Toyota saja yang biasanya berjualan di atas 30 ribu unit sebulan, ini seluruh brand hanya 24.300 unit," kata dia dalam bincang-bincang dengan media secara virtual, Kamis sore, 14 Mei 2020.
Khusus untuk Daihatsu, penjualan retail pada April mencapai 5.160 unit, turun 47 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 10.946 unit. Meski turun, Daihatsu mengklaim market share naik dari 17 persen menjadi 18,2 persen.
Hendrayadi mengklaim penjualan Daihatsu di masa PSBB terbantu dengan cara sales force (sebutan tenaga penjual mobil Daihatsu) yang memaksimalkan jaringan digital untuk memasarkan kendaraan.
Selama ini, lanjut dia, jaringan dealer (showroom) memberikan kontribusi penjualan kendaraan Daihatsu secara nasional sebesar 51 persen. "Secara logika, kalau pemberlakukan PSBB menyebabkan penjualan turun di kisaran 51 persen, aktivitas mereka juga akan turun 51 persen. Tapi ini tidak," kata dia.
Penjualan Daihatsu Januari-April 2020. (ADM)
Daihatsu, lanjut dia, memiliki program penjualan lain yakni melalui digital sehingga meskipun showroom sepi pengunjung di masa PSBB tetapi penjualan tidak terjun bebas. Ia mengklaim aktif memberikan pelatihan dan motivasi terhadap sales force Daihatsu secara virtual. "Kami baru-baru ini memberikan pembekalan terhadap 2.000 sales forces untuk tetap semangat memasarkan produk Daihatsu di masa sulit ini," ujarnya.
Hendrayadi mengklaim bahwa Astra Daihatsu Motor sudah memiliki semacam mapping atau peta penjualan lewat digital. Yakni melalui wesbsite resmi ADM, dan Grup Astra seperti Seva.id, serta website masing-masing dealer. Lalu, penjualan yang memanfaatkan jaringan sosial media ADM (Facebook, Instagram, dan Youtube). Masing-masing individu sales forces juga diklaim memiliki jaringan digital sendiri. "Terbesar saat akses melalui website resmi ADM," ujar dia.
Hendrayadi memperkirakan bahwa tren penjualan melalui jaringan digital akan terus berkembang di masa mendatang, meskipun nanti virus corona dapat dikendalikan. Dia pun mengaku mempelajari pengalaman masa PSBB yang mengharuskan tenaga sales untuk bekerja dari rumah (Sales From Home).
"Kami memiliki internal apps yang digunakan seluruh sales untuk merekam seluruh kegiatan transaksi secara online. Mulai dari menerima order, menempatkan order, hingga eksekusi bisa dilakukan secara online. Ini memudahkan pengambil keputusan untuk bekerja lebih praktis dan efektif," kata dia.
Sementara itu, Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra memperkirakan penjualan wholesales (pengiriman unit dari pabrik ke dealer) akan lebih rendah lagi. "Karena kan produksi di pabrik untuk pasar domestik dihentikan, demand juga tidak ada," ujar dia.
Amelia berharap pandemi Covid-19 dapat segara teratasi sehingga kondisi penjualan mobil di Indonesia pulih seperti semula. Ia memperkirakan penjualan retail pada Mei dan Juni akan lebih tertekan lagi.