TEMPO.CO, Jakarta - PT Toyota Astra Motor (TAM) masih mempelajari permintaan untuk membawa Toyota RAV4 ke Indonesia, meski Sport Utility Vehicle (SUV) ini sangat digemari di mancanegara, dengan penjualan lebih dari 10 juta unit di seluruh dunia sejak dipasarkan mulai 1994 hingga Februari 2020.
Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa tidak hanya RAV4 yang dipelajari untuk dibawa ke Indonesia. Dalam hal ini, PT TAM mempelajari bukan hanya dari sisi produk melainkan kendaraan yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
"Saya pikir tidak hanya RAV4, tapi semua produk baru pasti kami pelajari. Produk apa pun kami akan pelajari, tapi tentu saja yang kami pelajari bukan produk melainkan masukan dan kebutuhan dari Indonesia kira-kira seperti apa sih masyarakat dan market Indonesia inginkan," kata Anton, Jumat, 15 Mei 2020.
Setelah mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat Indonesia, PT TAM akan meneruskan itu ke principal Toyota di Jepang untuk meminta restu membawa model-model terbaru ke Indonesia.
"Setelah dari kebutuhan masyarakat itu, kami bicarakan dengan prinsipal bagaimana dengan produk availibility-nya, apakah itu diproduksi di Indonesia atau mungkin region termasuk Thailand atau mungkin dibawa dari Jepang," ujar dia.
Toyota RAV4 2020. (Toyota)
Belum berhenti sampai di situ, PT TAM juga harus memastikan kembali bahwa kendaraan yang ingin diperkenalkan ke masyarakat ini memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
"Setelah kami mengetahui kebutuhan dari konsumen dan availibility dari produk, pastinya kami kawinkan dan kami coba cek apakah memang demand-nya atau kebutuhan ini memungkinkan tidak untuk diperkenalkan," kata dia.
Menurut dia, membawa kendaraan yang baru meski dengan jumlah yang sedikit akan membutuhkan waktu dan persiapan yang juga tidak sebentar.
"Karena tentu saja untuk memperkenalkan satu produk itu walaupun jumlahnya sedikit persiapannya cukup banyak. Mulai dipersiapkan dari bengkelnya, mekaniknya, spare part, kami harus sediakan komunikasi promosinya, pendidikan dari front line dan lain-lain jadi investasi dari perkenalan satu produk itu cukup besar," ujar dia.
Menurut Anton, dari hasil kombinasi beberapa studi dan memang pada saat ini Toyota RAV4 belum menjadi salah satu produk yang ingin PT TAM masukkan ke Indonesia berdasarkan dari studi.
"Tapi tidak pernah menutup kemungkinan, jadi kalau memang ke depannya produk ini semakin cocok dan sesuai dengan kebutuhan di Indonesia ya kenapa tidak kami perkenalkan," kata dia.