TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja ekspor mobil tahun diprediksi turun hingga 50 persen pada tahun ini. Salah satu penyebabnya adalah wabah virus corona baru (Covid-19) yang melanda Indonesia dan juga negara-negara tujuan ekspor. Hal itu pun membuat target ekspor 1 juta unit kendaraan pada 2025 yang ditetapkan oleh pemerintah dirasa semakin sulit tercapai.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan kinerja pengapalan mobil pada Maret 2020 sempat tumbuh 9,2 persen secara tahunan. Namun, raihan tersebut merupakan hasil timbunan pemesanan dari bulan sebelumnya.
“Sehingga, kami proyeksikan ekspor pada tahun ini akan turun 50 persen. Padahal, saat Desember 2019 kami diminta menaikan ekpsor hingga 1 juta unit pada 2025,” ujarnya dalam diskusi virtual Industry Roundtable, Jumat, 15 Mei 2020.
Dengan target tersebut, kata Nangoi, pelaku industri otomotif pun berambisi mengekspor 350.000 hingga 400.000 unit pada tahun ini. Namun, akibat pandemi virus corona, kinerja ekspor 2020 diperkirakan hanya menyentuh 175.000 unit atau paling tinggi 200.000 unit.
Menurutnya, apabila kasus Covid-19 di Indonesia tidak segera mereda, ada kemungkinan porsi ekspor Indonesia akan diambil alih oleh negara lain, seperti Thailand, yang mampu menurunkan eskalasi virus corona tiap harinya.
“Kami berharap tetap jadi tuan rumah di negeri sendiri dan bisa menjadi basis produksi untuk ekspor seperti yang kami janjikan ke pemerintah. Mungkin target 1 juta ekspor pada 2025 tertunda sedikit, tetapi akan bisa dikejar,” tegas Nangoi.
Secara terpisah, Yusak Billy, Bussines Innovation & Sales Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), memprediksi nilai ekspor kendaraan secara utuh (completely built up/CBU) dan kendaraan terurai lengkap (completely knocked down/CKD) dari Honda akan berkurang sebanyak Rp800 miliar pada tahun ini.
"Untuk total nilai ekspor CBU dan komponen CKD tahun lalu mencapai Rp3,3 triliun. Tahun ini, nilai ekspor kami prediksi bisa turun 24 persen ke Rp2,5 triliun," kata Billy.
Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menyatakan target ekspor mobil TMMIN pada tahun ini sekitar 200.000 unit atau setidaknya tidak terlampau jauh dari realisasi ekspor pada 2019, yang mencatatkan 208.500 unit.