TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan supercar Inggris, McLaren Group, mengatakan akan mengurangi 1.200 pekerja di bawah program restrukturisasi perusahaan karena terdampak pandemi virus corona baru (Covid-19).
Langkah ini akan berimbas pada pekerjaan di seluruh teknologi terapan, bisnis otomotif, dan kegiatan balap (termasuk di dalamnya balap Formula 1), kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Reuters, 26 Mei 2020.
Perusahaan mengklaim pembatalan acara motorsport, penangguhan kegiatan manufaktur dan penjualan ritel di seluruh dunia serta berkurangnya permintaan untuk solusi teknologi telah merusak kegiatan yang menghasilkan pendapatan grup.
“Ini adalah tindakan yang harus dihindari, karena telah melakukan langkah-langkah penghematan biaya yang dramatis di semua area bisnis. Tapi kami tidak punya pilihan lain selain mengurangi jumlah tenaga kerja kami,” kata Ketua Eksekutif McLaren, Paul Walsh.
Pemutusan hubungan kerja mewakili lebih dari seperempat tenaga kerja grup yang berjumlah sekitar 4.000 orang, menurut Sky News, yang pertama kali melaporkan berita tersebut.
Kelompok ini mayoritas dimiliki oleh investor asal Bahrain, Mumtalakat.
McLaren adalah tim Formula 1 pertama yang meninggalkan staf pada bulan April karena pandemi. Mereka memiliki jumlah karyawan lebih dari 800 orang, yang diperkirakan akan berkurang sekitar 70 orang.
Formula 1 akan memperkenalkan batas anggaran US$ 145 juta (setara Rp 2,1 triliun, kurs saat ini Rp 14.715 per dolar) tahun depan untuk memotong biaya dan membantu 10 tim bertahan.
McLaren adalah tim paling sukses kedua setelah Ferrari dalam sejarah balap mobil jet darat dan memberi juara dunia Mercedes enam kali sejak Lewis Hamilton debut pada 2007.
Mereka menempati urutan keempat pada musim balap 2019 dan baru saja menandatangani kontrak dengan Daniel Ricciardo (Australia) untuk bermitra dengan Lando Norris (Inggris) pada musim 2021.
Sky News melaporkan pada 14 Mei bahwa McLaren berusaha untuk mengumpulkan hingga 275 juta pound (setara Rp 5 triliun, kurs saat ini Rp 18.185 per pound sterling) dengan meminjam pada kantor pusat Woking dan melego koleksi mobil balap bersejarahnya.