TEMPO.CO, Tokyo - Surat kabar Spanyol, El Pais, melaporkan bahwa Nissan Motor Co akan menutup pabriknya di Barcelona. El Pais yang dikutip Reuters, Kamis, 28 mei 2020, mengklaim rencana penutupan pabrik itu mengutip dari sumber pemerintah dan serikat pekerja.
Penutupan pabrik ini disebut menyebabkan hilangnya sekitar 2.800 pekerjaan. Nissan akan mengumumkan langkah-langkah restrukturisasi di bawah rencana bisnis tiga tahun baru pada hari Kamis.
Mengutip kantor berita Xinhua, 28 Mei 2020, Nissan telah mengkonfirmasi bahwa rencana penutupan pabrik tersebut.
Pada September 2017, tiga perusahaan otomotif Renault SA, Nissan Motor Co dan Mitsubishi Motors Corp mengumumkan rencana strategis dalam sebuah aliansi dengan tujuan menjadi pembuat mobil terbesar di dunia pada tahun 2022.
Namun pada Rabu, 27 Mei 2020, aliansi itu akan menguraikan rencana baru untuk memugar atau memperbaiki rencana kerja aliansi demi bisa "bertahan hidup".
"Akan ada restrukturisasi, akan ada pengurangan biaya tetap, akan ada sejumlah proyek yang akan dikurangi," kata seseorang sumber anonim yang memahami masalah itu kepada Reuters, Selasa, 26 Mei 2020.
Masalah yang melilit aliansi itu adalah penjualan yang menyusut imbas Covid-19, serta kerenggangan aliansi setelah pemimpin mereka Carlos Ghosn tersandung masalah hukum.
Aliansi itu berharap, restrukturisasi akan membuat pola kerja mereka menjadi lebih sistematis. Akan ada satu pabrikan yang memimpin mereka di lokasi tertentu dengan jenis penjualan model tertentu.
Khusus untuk Nissan, mereka sudah memberikan sinyal akan meninggalkan Eropa dan fokus pada pasar yang potensial seperti Amerika Serikat, Cina, dan Jepang. Pabrikan terbesar kedua di Jepang ini kemungkinan besar juga akan menutup pabrik mereka di Inggris.