TEMPO.CO, Jakarta - Nissan Motor Co Ltd., mengumumkan delapan rencana bisnis terbaru mereka pada Kamis, 28 Mei 2020. Rencana bisnis ini diumumkan langsung CEO Nissan, Makoto Uchida, dan diunggah di situs resmi pabrikan itu, Nissan-Global. Satu rencana bisnis itu adalah memperkenalkan 12 model baru hingga 18 bulan ke depan, termasuk dua mobil listrik dan empat mobil e-POWER.
Berikut ini delapan langkah prioritas yang akan dilakukan Nissan yang tertuang dalam rencana strategis barunya.
- Nissan akan memfokuskan operasi inti di pasar Jepang, Cina, dan Amerika Utara. Ketiga wilayan tersebut merupakan pasar terbesar Nissan selama ini.
- Memanfaatkan aset Aliansi untuk mempertahankan bisnis Nissan di tingkat operasional yang sesuai di Amerika Selatan, ASEAN, dan Eropa.
- Nissan keluar dari Korea Selatan, bisnis Datsun di Rusia, dan merampingkan operasi di beberapa pasar di ASEAN.
- Berfokus pada segmen model inti global termasuk kendaraan segmen C dan D yang disempurnakan, kendaraan listrik, mobil sport.
- Nissan akan memperkenalkan 12 model dalam 18 bulan ke depan
- Memperluas kehadiran mobil listrik dan mobil yang digerakkan motor listrik, termasuk e-POWER, dengan target lebih dari 1 juta unit penjualan diharapkan dalam setahun pada akhir tahun fiskal 2023. IklanScroll Untuk Melanjutkan
- Di Jepang, Nissan akan meluncurkan dua kendaraan listrik dan empat kendaraan e-POWER, meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 60 persen dari penjualan.
- Memperkenalkan sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut ProPILOT di lebih dari 20 model di 20 pasar, menargetkan lebih dari 1,5 juta unit akan dilengkapi dengan sistem ini pada akhir tahun fiskal 2023.
Nissan juga menyatakan menutup pabrik di Barcelona, Spanyol, dan Purwakarta, Indonesia, sebagai bagian dari strategis bisnis perusahaan. Selanjutnya, produksi Nissan di Eropa akan difokuskan di pabrik Sunderland, Inggris. Sedangkan Thailand akan menjadi basis produksi seluruh model yang dipasarkan di ASEAN.