TEMPO.CO, Jakarta - Nissan mengumumkan berbagai rencana strategis Nissan dalam rencana empat tahun mendatang yang disampaikan Presiden dan CEO Nissan Motor Co Ltd., Makoto Uchida. Salah satu poin dari rencana bisnis itu adalah menutup pabrik perakitan Nissan di Indonesia dan menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk wilayah ASEAN.
Rencana penghentian pabrik sudah tersiar sejak Maret 2020. Nissan hanya akan fokus pada penjualan dan layanan purnajual kepada konsumen. "Nissan Indoenesia (NMI) tetap melanjutkan penjualan bukan hanya layanan purnajual. Kami juga akan memperkuat merek Nissan dan terus meluncurkan produk-produk baru,"ujar Head of Communication Nissan Motor Indonesia, Hana Maharani saat dikonfirmasi ihwal pemberhentian seluruh aktivitas pabrik Nissan di Indonesia, Kamis 19 Maret 2020.
Hana menegaskan bahwa Nissan Motor Indonesia hanya menghentikan produksi kendaraannya di seluruh pabrik Nissan yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat. Ia memastikan NMI tidak keluar dari Indonesia. "Supaya masyarakat tidak salah persepsi, karena itu tidak benar. Kami tidak keluar dari Indonesia,"ujarnya.
Sumber Tempo di NMI, menyebutkan langkah Nissan Motor Indonesia juga akan melakukan optimasi produksi dan reorganisasi operasi bisnis. Sejurus dengan itu, perusahaan juga akan menjalankan reformasi strategis untuk membangun basis operasional demi memastikan profitabilitas yang konsisten dan berkelanjutan dalam jangka menengah.
Pabrik Nissan di Indonesia rencananya akan dipakai oleh mitra aliansi Nissan. Yakni Mitsubishi Corp. "Iya akan dipakai Mitsubishi," ujar sumber tersebut.
Hal tersebut juga dipertegas dalam tulisan media Jepang, Japantimes.co.jp yang juga mengutip sumber bahwa Nissan berencana untuk melanjutkan penjualan kendaraan di Indonesia sambil mempertimbangkan pabrik Indonesia untuk memproduksi mesin Mitsubishi Motors Corp.