TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 mengalami penurunan signifikan pada April 2020. Agen Pemegang Merek kendaraan meyakini Mei 2020 akan menjadi periode terberat. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mencatat, kinerja wholesale pada April turun 90,63 persen dan ritel menurun 70 persen secara tahunan.
Sepanjang Januari-April, penjualan wholesale dan ritel mencapai 244.762 unit dan 243.634 unit. Keduanya tercatat mengalami penurunan sebesar 27,9 persen dan 28,7 persen secara tahunan.
Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menuturkan kinerja penjualan pada Mei 2020 diakui jauh lebih anjlok dibandingkan April karena penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB semakin meluas. “Iya, lebih jelek dari bulan lalu,” tuturnya kepada Bisnis, Minggu 31 Mei 2020.
Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) pun setuju dengan prediksi Bu Amel. Dia menyebutkan tren pemesanan kendaraan pada Mei jauh lebih rendah dibandingkan kinerja April.
Menurut Billy, pelemahan terjadi karena kontribusi area yang terkena dampak dari PSBB mencapai 70 persen dari total area pasar. Namun, dia belum dapat memerinci seberapa besar penurunan penjualan yang dialami Honda Prospect Motor.
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan. Menurutnya, penerapan PSBB di sejumlah wilayah memberikan dampak terhadap sisi suplai ataupun permintaan kendaraan. Dia menyebutkan dari sisi suplai, PSBB membuat emiten otomotif tidak lagi gencar melakukan promosi untuk menjaga denyut penjualan laiknya periode normal. Adapun, penurunan pendapatan memengaruhi daya beli masyarakat, sehingga pembelian kendaraan menurun.
BISNIS