TEMPO.CO, Jakarta - Sport Utility Vehicle (SUV) Toyota RAV4 dipastikan segera masuk ke Malaysia. Teaser SUV terbaru dengan penjualan global sudah mencapai lebih dari 10 juta unit (sejak 1994) itu dirilis di laman resmi UMW Toyota Malaysia, agen pemegang merek Toyota di Malaysia, sejak 5 Juni 2020.
Sayangnya, laman resmi Toyota Malaysia tersebut tidak mencantumkan informasi detil tentang kapan tanggal pasti peluncuran dan spesifikasi detil model RAV4 yang akan dipasarkan.
Di pasar lain, SUV segmen C ini tersedia dengan dua mesin Dynamic Force, empat silinder M20A-FKS 2.0 liter yang menghasilkan daya169 hp dan torsi 203 Nm. Sedangkan mesin dengan kode A25A-FKS 2.5 liter sanggup menghasilkan daya lebih besar, 202 hp dan torsi 249 Nm.
RAV4 juga ditawarkan dalam pilihan hybrid dan plug-in hybrid. Keduanya menggunakan mesin A25A-FKS dengan output 219 hp dan torsi 279 Nm. Sementara varian PHEV memiliki output gabungan (termasuk motor listriknya) ) sebesar 302 hp.
Seperti Toyota C-HR dan Toyota Camry, RAV4 didukung oleh Toyota New Global Architecture (TNGA), khususnya versi GA-K yang juga disematkan pada Toyota Harrier terbaru. Model ini pertama kali melakukan debut global pada Maret 2018 yang mengacu pada kendaraan konsep FT-AC.Toyota RAV4 2020. (Toyota)
Masuknya RAV4 ke Malaysia ini akan melengkapi jajaran SUV yang sudah dipasarkan selama ini, yakni Toyota Rush, Toyota Fortuner, Toyota Harrier, dan Toyota C-HR.
Bagaimana dengan Indonesia? PT Toyota Astra Motor dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa hingga saat ini masih mempelajari kemungkinan RAV4 ke Indonesia.
Dikutip dari Antara, Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa tidak hanya RAV4 yang dipelajari untuk dibawa ke Indonesia. Dalam hal ini, PT TAM mempelajari bukan hanya dari sisi produk melainkan kendaraan yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
"Saya rasa tidak hanya Toyota RAV4, tapi semua produk baru pasti kami pelajari. Produk apa pun kami akan pelajari, tapi tentu saja yang kami pelajari bukan produk melainkan masukan dan kebutuhan dari Indonesia kira-kira seperti apa sih masyarakat dan market Indonesia inginkan," kata Anton, Jumat, 15 Mei 2020.