TEMPO.CO, Jakarta - Mobil listrik (EV) kini telah menjadi tren di kalangan penguna mobil. Suzuki India lewat Maruti Suzuki segera meluncur model Suzuki Wagon R listrik di pasaran. Pada tahap awal, Suzuki Wagon R Elektrik akan tersedia hanya untuk operator armada dan agregator taksi.
RC Bhargava, Bos Maruti Suzuki percaya bahwa Wagon R EV akan memenuhi kebutuhan spesifik dan persyaratan segmen taksi. Dia mengatakan bahwa keberhasilan kendaraan ramah lingkungan bergantung pada tiga faktor utama yaitu harga awal, biaya operasional, dan teknologi baterai. Pergeseran ke listrik bisa memakan waktu, terutama mengingat tantangan yang dihadapi industri otomotif saat ini. Biaya akuisisi merupakan kendala utama bagi pelanggan, karena EV gen saat ini cukup mahal.
Masalah utama lainnya termasuk kurangnya infrastruktur pengisian baterai yang memadai, soal keterbatasan jangkauan dan preferensi konvensional untuk mobil berbahan bakar fosil. Ada penolakan umum terhadap setiap teknologi baru di tahap awal, sesuatu yang berlaku untuk EV.
CNG dan smart hybrids dapat berfungsi sebagai alternatif yang efektif sampai saat semua kendaraan listrik menjadi andalan di seluruh dunia. Sampai sekarang, Maruti menawarkan opsi CNG yang dipasang di pabrik untuk enam produknya - Alto, WagonR, Eeco, Ertiga, Tour S dan Super Carry.
Pada 2019-2020, perusahaan menciptakan rekor baru penjualan lebih dari satu juta unit CNG spesifikasi pabrik. Berbicara tentang Wagon R EV, saat ini sangat sedikit info tentang mobil tersebut. Diharapkan mobil listrik pertama Maruti akan dilengkapi dengan fitur-fitur seperti kluster instrumen digital, kontrol yang dipasang di kemudi, AC otomatis, dan sistem infotainmen layar sentuh 7 inci yang mendukung Apple CarPlay dan Android Auto.
Soal spek baterai masih belum terungkap, namun kemungkinan Wagon R akan memiliki jangkauan sekitar 130 km dengan pengisian penuh. Untuk menambah jangkauan, mobil bisa dilengkapi dengan sistem regenerasi energi rem. Pada saat perlambatan, energi kinetik akan dikonversi menjadi energi listrik, yang pada gilirannya akan mengisi daya baterai. Kemungkinan Maruti akan berinvestasi dalam membangun infrastruktur pengisian daya baterai yang diperlukan sebelum meluncurkan mobil listrik pertamanya.
RUSHLANE