TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Johannes Loman, yang juga menjabat Executive Vice President PT Astra Honda Motor (AHM) memprediksi penurunan penjualan sepeda motor secara nasional, dari target semula sebanyak 6,4 juta unit menjadi 3,6-3,9 juta unit atau turun sekira 40-45 persen.
"Kalau dilihat dari data tahun lalu itu, kami berhasil menjual sebanyak 6,4 juta unit secara nasional. Namun, pada tahun ini karena adanya wabah pandemi ini kita koreksi diangka 3,6 hingga 3,9 juta unit," kata Johannes Loman kepada pewarta, Kamis.
Dengan persentase itu, AHM yang tahun lalu menjual hampir 5 juta unit sepeda motor, harus rela mengoreksi target penjualannya menjadi 3 jutaan unit saja pada tahun ini.
Kendati demikian, angka itu bisa berubah setelah semuanya kembali normal sejakan dengan perekonomian yang bertumbuh.
"Yang mengakibatkan pasar turun itu banyak hal, seperti adanya PSBB, kedua itu ekonomi melambat, harga komoditi yang juga drop begitu dalam," kata dia.
"Semoga pandemi ini juga cepat berlalu dan perekonomian dan kehidupan bisa kembali seperti sediakala," tambah dia.
Dalam waktu yang sama, Marketing Director PT AHM Thomas Wijaya menambahkan bahwa pengetatan yang diberikan oleh pihak perusahaan pembiayaan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi.
"Konsumen Honda masih banyak yang bergantung terhadap perusahaan pembiayaan, sebanyak 65-70 persen itu konsumen kita membeli kendaraan secara kredit," kata dia.