TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan mobil Vietnam, VinFast, telah menjual 5.124 unit mobil pada kuartal pertama tahun ini di Vietnam. Mereka urutan kelima secara domestik setelah Mitsubishi, Toyota, Mazda dan Ford.
Untuk mengincar pasar global, VinFast mengumumkan pembukaan pusat penelitian dan pengembangan di Melbourne, Australia pada Jumat 12 Juni 2020. VinFast menyatakan bahwa pembukaan litbang di Australia adalah langkah awal menuju pasar internasional. Dilansir Reuters, pusat litbang yang dihuni 100 orang itu akan fokus pada pengembangan mobil bensin dan listrik. Mobil listrik itu akan memakai baterai buatan LG Chem Korea Selatan.
Pada bulan lalu, perusahaan mengatakan akan memproduksi mobil listrik di Vietnam pada tahun depan, kemudian menjajaki pasar ekspor ke Amerika Serikat. Berhadapan dengan Tesla, mobil Vietnam ini telah memiliki modal dengan menggandeng perusahaan desain beken Pininfarina Italia dan EDAG Jerman untuk merancang dan mengembangkan produk mereka.
Sampai sekarang, perusahaan bagian dari Vingroup, salah satu konglomerat terbesar di Asia memiliki dua produk premium yang dijual, dengan menggunakan basis desain BMW. Lux A2.0, versi rebadged dari BMW 5 Series lawas dan Lux SA2.0 berdasarkan X5. Kedua produk tersebut dirancang oleh Pininfarina.
Reuters melaporkan bahwa VinFast sedang mengincar pasar global utama untuk kendaraan listriknya yang akan datang. Rincian tentang VinFast EV masih belum terungkap tetapi prototipe mewakili crossover berukuran setara Kona Hyundai. Pininfarina dan EDAG dilaporkan terlibat dalam proses desain dan pengembangan kendaraan tersebut.
Berbicara kepada Reuters, seorang juru bicara perusahaan mengungkapkan bahwa program pengujian sedang direncanakan di AS untuk Januari 2021 dengan produksi massal kendaraan listrik dijadwalkan dimulai pada Juli 2021. Kendaraan itu diharapkan siap untuk dijual di AS sekitar tahun 2022.
ANTARA