TEMPO.CO, Detroit - Chief Executive Office, General Motors, Mary Barra optimistis penjualan mobil di Amerika Serikat bisa meningkat di tengah pandemi corona yang telah mewabah dalam dua bulan terakhir. Selain itu, penjualan mobil listrik di Cina juga disebut memberikan andil terhadap perusahaan.
"Kami berharap bahwa kami akan mengalami pemulihan, karena itu baik untuk semua orang," kata Marry seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 16 Juni 2020.
Setelah produksi disetop selama dua bulan karena pandemi corona, dealer-dealer di AS hampir kehabisan stok. Terutama untuk mobil truk pickup berukuran besar yang didominasi, GM, Ford Motor, dan Fiat Chrysler Automobiles.
Barra mengatakan, GM akan kehabisan stok di pabrik karena kendaraan populer itu akan ludes dalam waktu dekat.
Konsultan ekonomi, Alix Partners, sebelumnya meramalkan bahwa para pembuat mobil besar akan menghadapi "Profit Desert" ketika berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan kendaraan listrik. Ya, meskipun konsumen mobil bermesin konvensional yang boros bensin masih banyak di pasar A.S.
Ketika ditanya tentang prediksi itu, Barra menyatakan bahwa GM sangat senang dengan portofolio EV yang dimiliki. "Kita akan melanjutkan jalan itu. Kami memiliki masa depan yang kuat di depan dan saya tidak melihat gurun itu," ujarnya.
Data industri pekan lalu menunjukkan bahwa penjualan mobil Cina pada bulan Mei naik 14,5 pesen dari bulan yang sama tahun lalu. Kenaikan bulanan kedua berturut-turut itu tak lepas keberhasilan Cina mengendalikan penyebaran virus corona.