TEMPO.CO, Jakarta - Pendemi virus corona baru (Covid-19) tidak hanya menyebabkan penjualan mobil domestik anjlok. Ekspor mobil dalam bentuk utuh atau Completely Built Up (CBU) juga tercatat mengalami penurunan pada lima bulan pertama 2020.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil CBU periode Januari - Mei 2020 tercatat sebesar 95.387 unit. Anga ini menurun 19.9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 119.125 unit.
Ekspor CBU terbanyak disumbang oleh Toyota sebesar 25.761 unit. Sedangkan gabungan Toyota dan Daihatsu mencapai 32.728 unit. Mitsubishi (mobil penumpang) terbanyak ketiga dengan total ekspor (Mitsubishi Xpander) mencapai 19.940 unit.
Berikutnya adalah Suzuki dengan angka 14.479 unit. Selanjutnya adalah Honda (958 unit), Wuling (482 unit), Hino (440 unit), dan DFSK (139 unit). Sedangkan Hyundai dengan model H1 mencatat total ekspor sebanyak 460 unit.
PT Suzuki Indomobil Motor mengklaim ekspor CBU mereka periode Januari - Mei 2020 tumbuh 22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini membuat ekspor Suzuki secara keseluruhan tumbuh di saat neraca ekspor industri otomotif turun akibat pandemi virus corona baru (Covid-19).
Assistant Dept. Head Production Planning Control PT SIM, Aris Yuliyantoro, mengatakan bahwa sebetulnya perusahaan optimistis pertumbuhan ekspor mobil CBU Januari-Mei bisa lebih tinggi dari 22 persen. Hanya saja, kata dia, situasinya dihadapkan pada pandemi Covid-19 dan penurunan produktivitas dari berbagai sektor, angka itu adalah sebuah pencapaian positif.
"All New Suzuki Ertiga dan New Suzuki Carry masih menjadi lini produk yang memberikan kontribusi tertinggi, disusul Suzuki XL7 yang mendorong ekspor Suzuki tumbuh secara positif,” kata Aris dalam keterangan resmi, Jumat, 19 Juni 2020.
Selama periode Januari sampai Mei 2020, primadona ekspor CBU masih didominasi All New Ertiga yang menjadi kontributor terbesar, yaitu sebanyak 7.880 unit. Peningkatan ekspor juga didukung oleh kontribusi New Carry sebanyak 3.339 unit.
Tak hanya itu, XL7 yang diluncurkan sebagai lini produk baru pada Februari lalu turut mendorong ekspor Suzuki dengan kontribusi sebanyak 2.169 unit. Tahun 2020 ini Suzuki akan mengekspor kendaraan ke lebih dari 50 negara di dunia.
Kinerja ekspor mobil tahun diprediksi turun hingga 50 persen pada tahun ini. Salah satu penyebabnya adalah wabah virus corona baru (Covid-19) yang melanda Indonesia dan juga negara-negara tujuan ekspor. Hal itu pun membuat target ekspor 1 juta unit kendaraan pada 2025 yang ditetapkan oleh pemerintah dirasa semakin sulit tercapai.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi seperti dikutip dari Bisnis.com, 15 Mei 2020, mengatakan kinerja pengapalan mobil pada Maret 2020 sempat tumbuh 9,2 persen secara tahunan. Namun, raihan tersebut merupakan hasil timbunan pemesanan dari bulan sebelumnya.
“Sehingga, kami proyeksikan ekspor pada tahun ini akan turun 50 persen,” kata dia.
Dengan target tersebut, kata Nangoi, pelaku industri otomotif pun berambisi mengekspor 350.000 hingga 400.000 unit pada tahun ini. Namun, akibat pandemi virus corona, kinerja ekspor mobil 2020 diperkirakan hanya menyentuh 175.000 unit atau paling tinggi 200.000 unit.
Data Ekspor Mobil CBU Januari - Mei 2020
2019 | 2020 | |
Januari | 22.195 | 18.910 |
Februari | 22.967 | 30.446 |
Maret | 25.485 | 28.229 |
April | 20.341 | 11.302 |
Mei | 28.137 | 6.500 |
Total | 119.125 | 95.387 |
Diolah dari data Gaikindo