TEMPO.CO, Jakarta - Kei car merupakan mobil berukuran mini yang dipasarkan di Jepang. Mobil ini juga populer disebut sebagai city car, ultramini, atau microcar. Kei car awalnya dibentuk oleh Pemerintah Jepang sejak 1949, dan regulasinya terus mengalami revisi hingga saat ini.
Salah satu regulasinya adalah penggunaan mesin di bawah 660 cc sehingga pemiliknya akan mendapatkan keuntungan dari sisi pajak dan asuransi.
Banyak model yang sebetulnya secara desain sangat keren. Beberapa di antaranya adalah Suzuki Spacia, Honda N-Box, Nissan Dayz, Mitsubishi eK X dan eK Wagon, serta Daihatsu Tanto. Bahkan Suzuki Jimny generasi terbaru yang kita jumpai di Indonesia pun punya kategori kei car di Jepang dengan mesin 660cc. Mesin ini berbeda dengan yang dijual di Indonesia yakni 1.500cc.
Nah, pertanyaannya, kenapa kei car ini tidak dipasarkan di Indonesia? Kei car dengan mesin 660cc ke bawah memang tidak dipasarkan di Indonesia. Kalaupun ada model dengan basis produksi yang sama dengan kei car di Jepang, seperti Suzuki Wagon R dan Suzuki Jimny, saat masuk ke Indonesia mesinnya pasti di atas 660 cc.
Suzuki Hustler Concept saat diperkenalkan di pameran otomotif Tokyo Motor Show ke-46 pada 23 Oktober 2019 di Tokyo, Jepang. TEMPO/Wawan Priyanto
Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra mengatakan bahwa Suzuki Indonesia akan terus melakukan studi mengenai produk yang cocok untuk dipasarkan di Indonesia.
Model itu bisa dari yang sudah dipasarkan saat ini atau model yang benar-benari baru dengan harapan produk tersebut sesuai dengan pasar Indonesia. “Untuk detailnya sebagai model apa, kami belum bisa informasikan lebih lanjut,” kata Dony kepada Tempo, 23 Juni 2020.
Saat pameran otomotif Tokyo Motor Show 2019 digelar, booth Suzuki juga menampilkan kei car imut namun bertampang garang yakni Suzuki Hustler. Suzuki juga memajang dua model Jimny, satu merupakan kei car berbesim 660 cc, dan satu lagi bermesin 1.5L (Sierra).
Di booth Daihatsu juga dipajang model kei car bernuansa sport, Daihatsu Copen. Juga beberapa mobil konsep kei car Daihatsu seperti Waku Waku, Tsumu Tsumu, dan Tanto terbaru. Khusus Tanto, pernah diperlihatkan di pameran otomotif Gaikindo Indonesia Auto Show (GIIAS) beberapa waktu lalu.
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, mengatakan bahwa ADM pernah melakukan survey terkait kemungkinan memasarkan kei car di Indonesia. “Orang Indonesia menyukai kendaraan 7 penumpang, dan mesin minimal 1.000cc,” kata Amelia.
Daihatsu Copen, Tokyo Motor Show, Jepang, 23 Oktober 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
Baru-baru ini produsen yang berafiliasi dengan Toyota itu bahkan memperkenalkan Daihatsu Taft generasi terbaru. Modelnya mirip SUV asal Amerika Serikat, Hummer, namun dalam versi yang mini dengan mesin 660cc. Berita mengenai Taft generasi terbaru ini trending beberapa hari di Indonesia sejak diperkenalkan.
Hanya saja, Daihatsu Taft terbaru ini kemungkinan besar tidak akan dipasarkan di Indonesia. “Ya tidak sesuai (dengan pasar Indonesia),” ujar dia.
Kalau dipaksakan, lanjut dia, volume penjualan sedikit tidak bisa diproduksi secara lokal seperti Daihatsu Ayla misalnya. “Dampaknya, harganya kemahalan,” kata dia.
Konsep Mitsubishi K-Wagon, Tokyo Motor Show, Jepang, 23 Oktober 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, menyampaikan bahwa di Indonesia belum ada regulasi yang mendukung kendaraan di bawah 660cc seperti di Jepang. Selain itu, kebutuhan market juga dinilai berbeda. “Misalnya, kondisi jalan, ukuran (lebar) jalan, dan penumpang (keluarga)” kata dia.
Kei car memang diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan kendaraan di area terbatas seperti perkotaan dengan jarak tempuh pendek. Bayangkan jika model ini dipasarkan di Indonesia, mesin 660cc, diisi lima penumpang, dipakai berkendara dari Jakarta menuju Surabaya atau Bali. Pasti tidak akan cocok.
Lain soal kalau kei car imut ini dibawa ke Indonesia kemudian mesinnya diganti dengan kapasitas yang lebih besar seperti Suzuki Jimny atau Suzuki Wagon R.