TEMPO.CO, Detroit - Waymo dan Volvo Cars Group telah sepakat untuk mengembangkan mobil otonom berpenggerak listrik murni, sebagai bagian dari kemitraan global baru, Reuters, Kamis, 25 Juni 2020.
Waymo, sebuah unit dari Alphabet Inc di Silicon Valley, mengatakan akan menjadi mitra global eksklusif untuk Volvo Cars untuk mengembangkan mobil otonom yang mampu beroperasi dengan aman tanpa intervensi pengemudi (manusia).
Waymo akan fokus pada kecerdasan buatan dan perangkat keras tertentu, termasuk kamera, lidar dan radar, untuk "pengemudi" otomatis. Volvo akan merancang dan memproduksi kendaraan. Perusahaan mengatakan Waymo akan bekerja dengan merek global Volvo, termasuk Polestar dan Lynk & Co.
Waymo dan Volvo tidak mengatakan kapan atau di mana mereka berharap untuk meluncurkan kendaraan tumpangan baru mereka.
Volvo, yang dimiliki oleh Zhejiang Geely Holding Group Co, Cina, memiliki perjanjian terpisah untuk mengantarkan kendaraan ke Uber Technologies Inc. Kendaraan ini dipersiapkan sebagai kendaraan otonom.
Perkembangan teknologi mobil tanpa sopir Uber terganggu setelah SUV Volvo X90 yang dioperasikan oleh Uber menabrak dan menyebabkan kematian terhadap seorang pejalan kaki di Arizona pada tahun 2018. Baru-baru ini, Uber telah memangkas biaya dan staf untuk mengimbangi pendapatan yang hilang akibat pandemi virus corona baru (Covid-19). Chief Executive Dara Khosrowshahi mengatakan Uber terbuka untuk menggunakan teknologi pesaing.
Kesepakatan Waymo-Volvo menandai kembalinya Waymo ke tujuan awalnya yaitu memikirkan kembali bagaimana mobil tanpa sopir seharusnya beroperasi.
Sejak berhenti mengembangkan mobil otonom Firefly pada tahun 2017, Waymo telah memasang kembali perangkat lunak dan sensornya ke kendaraan konvensional seperti minivan Chrysler Pacifica. Waymo juga mengembangkan teknologi untuk truk komersil otonom.
Waymo awal tahun ini mengumpulkan US$ 3 miliar atau setara Rp 42,8 triliun (kurs saat ini 1 US$ = Rp 14.279) pada putaran investasi eksternal pertamanya.