Tak hanya itu, Corona seri lawasan tahun 1980 an pun sudah memiliki fitur climate control yang berfungsi mengatur suhu AC mobil agar lebih presisi sesuai kebutuhan. Fitur ini, ujar Dhimas, bahkan tak dimiliki Toyota Avanza yang hanya menyediakan dua pilihan saja untuk pengaturan AC nya.
“Corona tipe ST 151 keluaran tahun 1986-1987 bahkan sudah memiliki kulkas di bawah bagian tape-nya. Jadi saat dulu touring dengan Corona itu sudah bisa menyimpan soft drink,” ujarnya.
Corona ST151 sendiri terbilang bukan seri langka dan pasarannya hanya sekitar Rp 15 juta. Hanya saja seringkali fitur kulkas di mobil ini sudah tak terawat lagi.
Sebagai mobil kelas menengah di masa lalu, Corona kini harga jualnya memang sudah menurun drastis dan bisa dimiliki berbagai kalangan.
Dhimas mencontohkan, salah satunya Corona Premio atau seri AT 201 yang pernah dipilih sebagai kendaraan dinas perwira TNI Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Di masa lalu, masyarakat umum tak bisa memilikinya karena hanya dikhususnya untuk militer. Namun kini sudah bisa menemui tipe 201 ini banyak dimiliki perorangan. Biasanya didatangkan dari Batam.
Dhimas menuturan sekitar lima tahun lalu seri 201 itu diketahuinya pernah terjual di Yogya dengan harga Rp 60 jutaan. Dengan pelat nomornya sudah diubah hitam atau dimiliki perorangan.
Sedangkan untuk seri seri di bawahnya seperti Toyota Corona Absolute St 191 lansiran 1997, Dhimas menuturkan harganya di pasaran Yogya tak sampai Rp 50 juta.
Yogyakarta sendiri memiliki komunitas khusus pecinta Corona sejak 2007 silam dan merupakan komunitas pertama Corona di Indonesia, yang bernama Jogja Corona Club atau JCC. Anggota komunitas ini, ujar Dhimas lebih dari 100 an orang.
PRIBADI WICAKSONO