Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia Segera Berproduksi

Reporter

image-gnews
Pengunjung melihat kendaraan bermotor listrik yang dipamerkan di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2019. Pameran kendaraan listrik ini mengangkat tema
Pengunjung melihat kendaraan bermotor listrik yang dipamerkan di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2019. Pameran kendaraan listrik ini mengangkat tema "Menuju Indonesia Bersih Udara dan Hemat Energi dengan Kendaraan Listrik. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPabrik baterai untuk mobil listrik yang sedang dibangun di Indonesia diklaim bakal rampung pada akhir tahun ini atau awal 2021.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyatakan bahwa proses konstruksi dan investasi di sektor otomotif masih terus berjalan, terutama dalam persiapan membangun industri mobil listrik.

“Untuk cell battery [baterai sel], akhir tahun ini atau awal tahun depan ini juga akan sudah ada industri yang menghasilkan baterai,” ujarnya dalam diskusi daring, Rabu, 1 Juli 2020.

Berdasarkan catatan Bisnis, Maluku Utara menjadi salah satu daerah yang akan memiliki industri bahan baku untuk baterai mobil listrik.

Pabrik bahan baku baterai mobil listrik yang dibangun Harita Nickel di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan sudah memasuki tahap konstruksi akhir dan ditargetkan berproduksi pada akhir 2020.

Pemerintah Maluku Utara berharap proses konstruksi industri maju ini dapat berjalan dengan lancar dan harus didukung oleh semua pihak. Industri baru ini akan membutuhkan 1.920 orang tenaga kerja profesional, belum termasuk kontraktor dan industri pendukung lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ardika sempat mengatakan bahwa Indonesia memiliki daya saing kuat untuk menjadi produsen kendaraan berbasis listrik (KBL) utama di dunia karena memiliki sejumlah keunggulan.

Di antaranya, biaya tenaga kerja dan energi yang lebih murah dan potensi bahan baku baterai yang melimpah sehingga biaya produksi KBL lebih kompetitif dibandingkan negara produsen lain.

Dia mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah juga sedang memacu pengembangan pembangkit bersumber energi air dan angin di berbagai wilayah di Indonesia.

“Pengembangan pembangkit listrik tersebut dapat dijadikan sarana untuk meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia mampu menjadi basis produksi kendaraan listrik yang didukung sumber energi yang ramah lingkungan,” kata Ardika.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Baterai Hyundai Ioniq 5 Rp 300 Juta hingga Rp 400 Jutaan

3 jam lalu

Pengisian daya baterai Hyundai Ioniq 5 di SPKLU PLN Gambir, Jakarta Pusat, 19 April 2022. TEMPO/Wawan Priyanto
Harga Baterai Hyundai Ioniq 5 Rp 300 Juta hingga Rp 400 Jutaan

Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dibekali baterai dengan kemampuan jelajah hingga 384 km (standar range) dan 481 km (long range).


Hyundai Indonesia Siap Bikin Mobil Listrik Murah Setelah Pabrik Baterainya Jadi

3 jam lalu

Hyundai Ioniq 5 dengan tanda tangan Jokowi dipajang di Museum Transportasi TMII. (Foto: TEMPO/Dicky Kurniawan)
Hyundai Indonesia Siap Bikin Mobil Listrik Murah Setelah Pabrik Baterainya Jadi

Saat ini, mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 759 juta hingga Rp 870 juta.


Mitsubishi Akan Luncurkan BEV Light Commercial Vehicle Awal 2024

13 jam lalu

Mitsubishi Minicab-MiEV di wilayah Jakarta studi bersama dilakukan dengan PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek sebagai bagian dari GoTo Group, dan DHL Supply Chain Indonesia. (Foto: Mitsubishi Motors)
Mitsubishi Akan Luncurkan BEV Light Commercial Vehicle Awal 2024

Mitsubishi memastikan bakal meluncurkan Battery Electric Vehicle (BEV) di segmen light commercial vehicle pada awal tahun depan.


Cerita dari Neta, Start Up Mobil Listrik Asal Cina

13 jam lalu

Neta GT di fasilitas perakitan Tongxiang City, Tongxiang City, Provinsi Zhejiang, Cina, 26 September 2023. FOTO: Neta Indonesia
Cerita dari Neta, Start Up Mobil Listrik Asal Cina

Pada 2022, Neta mampu menjual 150 ribu unit lebih mobil listrik di Cina dan menempati peringkat pertama perusahaan start up dalam penjualan.


Produksi Mobil Listrik Neta Hanya Butuh 3 Menit per Unit

19 jam lalu

Proses perakitan mobil listrik Neta di pabrik Tongxiang City, Cina, 26 September 2023. Foto: Neta Indonesia
Produksi Mobil Listrik Neta Hanya Butuh 3 Menit per Unit

Neta memiliki tiga pabrik perakitan di Cina, salah satunya di Tongxiang City dengan kapasitas produksi 125 ribu unit per tahun.


Jakarta-Semarang Naik Mobil Listrik, Catat Lokasi SPKLU Ultra Fast Charging

1 hari lalu

Seorang petugas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) mengisi daya kendaraan listrik yang digunakan selama KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Sabtu 2 September 2023. Media Center KTT ASEAN 2023/Risa Krisadhi
Jakarta-Semarang Naik Mobil Listrik, Catat Lokasi SPKLU Ultra Fast Charging

Dalam perjalanan Jakarta-Semarang, hanya ada empat rest area yang dilengkapi dengan SPKLU ultra fast charging milik PLN.


Melindungi Produk Dalam Negeri

1 hari lalu

Melindungi Produk Dalam Negeri

kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) menjadi salah satu langkah strategis untuk melindungi produk dalam negeri


Wajib Beli Produk Nasional

1 hari lalu

Wajib Beli Produk Nasional

Sektor industri elektronika masih menghadapi kendala suplai bahan baku dan bahan penolong komponen elektronika.


Wajib Kandungan Lokal Industri Elektronika dan Telematika

1 hari lalu

Wajib Kandungan Lokal Industri Elektronika dan Telematika

Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sektor industri elektronika dan telematika mencapai 36,57 pada 2022.


Agar Produk Elektronik Berjaya di Dalam Negeri

1 hari lalu

Agar Produk Elektronik Berjaya di Dalam Negeri

Beberapa produk telah memenuhi syarat wajib untuk dibeli pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa.