TEMPO.CO, Jakarta - Renault mengajukan protes resmi ke Fédération Internationale de l'Automobile atau FIA mengenai mobil balap tim Racing Point di ajang F1.
Renault mempersoalkan legalitas mobil itu setelah performa kuat tim rival di Grand Prix Styria, Austria, pada Minggu lalu, 12 Juii 2020.
Menurut laman resmi F1, Renault menganggap Racing Point menggunakan desain mobil yang memiliki sejumlah elemen bukan didesain oleh tim itu sendiri.
Para steward lomba menyatakan protes tersebut terkait dengan dugaan pelanggaran regulasi Formula 1 tentang desain dan outsourcing suku cadang yang terdaftar.
Mulanya, pebalap Meksiko Sergio Perez finis P6 diikuti rekan satu timnya, Lance Stroll, asal Kanada. Mereka mengalahkan mobil Renault Daniel Ricciardo yang tersingkir ke P8.
Racing Point mengakui jika mobil RP20 yang bermesin Mercedes itu dipasangi girboks serta suspensi belakang dari Mercedes.
Racing Point meniru filosofi mobil yang digunakan Lewis Hamilton ketika merebut gelar pada 2019.
Kemiripan desain mobil yang dijuluki "pink Mercedes" tersebut membuat sejumlah tim tidak senang.
FIA akan menyita dan menyegel saluran udara rem depan dan belakang mobil Racing Point untuk dianalisa.
Tim Mercedes, yang memasok mesin dan girboks ke Racing Point, juga diperintahkan untuk menyerahkan brake duct pada mobil mereka musim lalu untuk perbandingan.
Renault dan Racing Point, sebelumnya bernama Force India, beberapa kali saling protes soal regulasi. Poin tim Renault pernah dicopot dari Grand Prix Jepang menyusul protes Racing Point, yang bermarkas di Silverstone.