TEMPO.CO, Jakarta - Crossover listrik Nissan Ariya, yang baru saja diluncurkan pada Rabu, 15 Juli 2020, merupakan kendaraan yang sangat penting bagi pembuat mobil asal Jepang. Karena pentingnya kendaraan itu, Nissan sampai melakukan debut logo terbarunya di kendaraan tersebut.
Perubahan desain dari logo ini menjadi yang pertama selama kurun waktu 20 tahun, logo yang baru dari Nissan ini mencerminkan "perubahan signifikan dalam masyarakat selama dua dekade terakhir." Pembuat mobil itu juga menggambarkannya sebagai "reimaginasi logo merek Nissan yang ikonik untuk babak baru."
Seperti halnya logo baru Opel, emblem baru Nissan yang memulai debut pada kendaraan listrik ini tidak meninggalkan warisan yang terdahulu. Nama perusahaan tetap di tengah logo, dan mulai sekarang akan diterangi pada model listrik.
Hasilnya, ketebalan garis logo telah sedikit ditingkatkan untuk memastikan kesan yang tajam saat menyala. Tentunya, logo juga harus memberikan kesan yang kuat ketika tidak menyala, itulah sebabnya ia memiliki kesan dua dimensi yang membuatnya terlihat lebih dirancang daripada diproduksi.
Menurut Nissan, "efek keseluruhan dari desain ulang adalah transisi dari nuansa industri yang keras ke tampilan yang halus, akrab dan juga tentunya ramah digital."
Dikutip dari CarsCoops, Kamis, logo tersebut juga dikatakan menandakan bahwa Nissan tidak hanya menjadi produsen kendaraan tradisional, tetapi juga sebagai penyedia mobilitas dan layanan mobil listrik.
Logo terbaru dari Nissan akan mulai muncul bulan ini, baik dalam bentuk digital maupun fisik. Semua Nissan EV, dimulai dengan Ariya, akan menampilkan logo bercahaya yang mengesankan efek eksklusif diterangi dengan 20 LED.
Logo baru Nissan ini akan dimasukkan di berbagai media, dari kop surat dan tanda dealer ke media sosial dan iklan digital. Selain itu, dalam aplikasi digital dan video tertentu logo akan bergeser dan berdenyut dengan berbagai latar belakang.