TEMPO.CO, Jakarta - Ban yang lebih lunak dan suhu udara yang lebih panas akan menjadi ujian baru bagi Lewis Hamilton di Sirkuit Silverstone akhir pekan ini.
Lewis Hamilton, pebalap tim Mercedes, pada pekan lalu menjuarai Grand Prix F1 Britania di sirkuit bekas lapangan udara. Tiga ban masih utuh di saat ban kiri depan mobilnya pecah di lap terakhir menjelang finish.
Penyelesaian yang dramatis itu terajdi setelah dia menjalani lebih dari tiga perempat jarak lomba dengan hanya satu set ban.
Pirelli, pemasok ban di F1, akan membawa kompon yang lebih lunak di grand prix yang menandai hari jadi ke-70 sejak grand prix pertama digelar di Silverstone pada 1950 silam.
"Satu tingkat lebih rendah akan menjadi tantangan bagi kami semua dan tak diragukan lagi akan membuat kami semua setidaknya dua kali pitstop," kata Hamilton seperti dikutip Antara hari ini, Kamis, 6 Agustus 2020, dari Reuters.
Dia menuturkan mobilnya jauh lebih cepat tahun ini meski menggunakan ban Pirelli yang sama seperti tahun lalu.
"Mereka (Pirelli) tidak mampu mengembangkan ban yang lebih baik untuk mengatasi tekanan tahun ini, jadi ini akan menjadi tantangan yang serius, saya kira," kata Hamilton, pebalap yang mengungguli rekan setimnya, Valtteri Bottas.
Bos tim Mercedes Toto Wolff pun menanggapi kritik Hamilton terhadap kualitas ban Pirelli.
"Kondisi yang lebih panas membuat persaingan lebih ketat akhir pekan lalu dan ban yang lebih lunak berarti lebih banyak pitstop dan variabilitas strategi, jadi kami bisa menantikan pertarungan yang seru," ucap Wolff.
Hamilton telah memenangi tiga balapan terakhir dari empat yang telah dihelat di musim yang sempat tertunda pandemi Covid-19.
Sang pebalap asal Inggris itu mengincar gelar ke-7 dan masih menjadi favorit juara tahun ini.