TEMPO.CO, Jakarta - Nasib supercar langka McLaren 620R tak jelas di tangan Pemerintah Filipina.
Produk terbatas itu tertangkap pada Senin lalu, 3 Agustus 2020, ketika akan diselundupkan masuk via pelabuhan Manila.
Subspesies langka McLaren itu lahir pada akhir 2019 yakni 570S - 620R. Hanya 350 unit yang diproduksi kala itu.
Filipina di bawah Pemerintahan Presiden Rodrigo tegas dan keras terhadap pengiriman ilegal dalam upaya mengoptimalkan pengumpulan pajak.
Mobil atau barang ilegal yang disita biasanya dihancurkan tanpa ampun. Kalangan pecinta otomotif khawatir McLaren 620R bakal bernasib sama.
Dua tahun lalu, misalnya, Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan penghancuran 68 mobil mewah dan sepeda motor besar dengan Buldozer. Mobil yang dihancurkan diantaranya Lamborghini, Mustang, dan Porsche dengan nilai 298 juta Peso atau sekitar Rp 81 miliar.
"Itu adalah supercar langka yang tidak pantas menemui ajalnya di tempat sampah," begitu komentar editor situs berita otomotif motor1.com pada Selasa lalu, 4 Agustus 2020.
McLaren 620R. topgear.com
Aparat Biro Pabean atau Bea-Cukai Pelabuhan Manila, Filipina, menggagalkan penyelundupan mobil balap langka McLaren 620R masuk ke negara itu.
Yang menarik, supercar spesial McLaren 620R tercatat sebagai Porsche Cayman di pelabuhan untuk menghindari pajak.
Dalam posting media sosial oleh Biro Bea Cukai Filipina disebutkan bahwa McLaren 620R itu tiba di Manila pada 16 Juli 2020 dan ditangkap pada Senin, 2 Agustus 2020.
McLaren 620R sejatinya seharga $ 299.000 di Amerika Serikat. Masuk ke Filipinan menjadi 33 juta Peso atau sekitar $ 672.080 sesuai nilai tukar saat ini. Harga itu termasuk biaya bea dan pajak menjadi 18,8 juta Peso ($ 342.000).
Seperti dilansir motor1.com, Biro Pabean Filipina di bawah Presiden Duterte mencatat importir hanya menyatakan pajak senilai 1,5 juta Peso ($ 30.550). Artinya, importir mencoba mengemplang sekitar 90 persen dari total pajak yang seharusnya.