TEMPO.CO, Shanghai - General Motors mengumumkan bahwa Chevrolet Blazer untuk pasar Cina kini semakin lengkap dengan hadirnya varian lima kursi. GM menghadirkan tiga varian sekaligus, termasuk trim Redline dan RS dengan harga mulai dari RMB 229.900 hingga RMB 289.900 setara Rp 482,1 juta hingga Rp 607,9 juta (kurs saat ini 1 RMB = Rp 2.097)
Dimensinya diklaim sama dengan Blazer tujuh kursi yang diperkenalkan pada bulan April lalu, yakni dengan panjang 4.999 milimeter, lebar 1.953 milimeter dan tinggi 1.732 milimeter. Varian lima kursi menyediakan ruang kargo hingga 2.103 liter dengan kursi baris kedua dilipat datar, yaitu 7 persen lebih banyak dibanding versi tujuh kursi.
“Peluncuran Blazer tujuh kursi yang dikembangkan untuk Cina diikuti oleh Blazer lima kursi global menunjukkan fokus kami dalam menawarkan solusi yang disesuaikan untuk pelanggan,” kata Scott Lawson, direktur umum Chevrolet untuk SAIC-GM dalam keterangan resmi, Kamis, 6 Agustus 2020.
“Kedua model ini akan memenuhi kebutuhan mereka yang beragam, dengan berbagai pilihan tempat duduk, fitur, gaya, teknologi canggih, dan harga. Mereka akan memperkuat kehadiran kuat Chevrolet di segmen SUV, yang diciptakan merek tersebut sejak tahun 1935.”
Chevrolet Blazer dilengkapi dengan mesin turbocharger silinder variabel cerdas Ecotec 2.0 terbaru dari GM dan transmisi Hydra-Matic 9-percepatan baru dengan lebih dari 60 teknologi yang dipatenkan. Varian lima kursi juga tersedia dengan sistem penggerak semua roda (AWD) cerdas yang menampilkan empat mode mengemudi - Off-road, Normal, AWD dan Sporty.
Blazer dilengkapi dengan 10 teknologi keselamatan aktif yang menjadi standar seluruh varian, termasuk pemantauan tekanan ban digital independen, reversing radar, kameran dengan full-mode HD, kaca spion luar berpemanas dan penguncian otomatis.
Mobil ini juga mendapatkan tambahan perangkat canggih seperti Electronic Stability Control (ESC) system termasuk 21 fitur elektronik pendukung keselamatan lainnya mulai dari Enhanced Hill Start Assist (EHSA), Active Roll Over Protection (AROP) dan Vehicle Stability Control (VSC).
Sistem infotainment dalam kendaraan mencakup MyLink + Chevrolet baru yang mendukung Apple CarPlay, Baidu CarLife, dan Bluetooth, serta memungkinkan peningkatan versi over-the-air (OTA) bersama dengan Super ID.
Sistem OnStar generasi baru menawarkan lebih dari 50 layanan, termasuk bantuan tabrakan otomatis, kendali jarak jauh aplikasi OnStar (penyalaan mesin, dan penguncian serta penguncian kendaraan), fitur pelacak kendaraan jika dicuri, pemantauan kondisi kendaraan, dan layanan pelanggan 24 jam OnStar.
Chevrolet Blazer pernah menjadi SUV populer di Indonesia pada era 1990an hingga 2000an. Namun, pamor Blazer menurun kalah bersaing dengan brand Jepang di Indonesia, seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. General Motors bahkan menarik brand Chevrolet dari Indonesia dan Asia Tenggara karena penjualannya terus merosot.