Suzuki Jimny dengan kemampuan 4WD cukup mudah menaklukkan Sirkuit Pagedangan di BSD City, Tangerang, 30 September 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
Kemampuan off-road/on-road
Kali ini saya memang tidak menggunakan Jimny untuk bermain lumpur, tapi mobil ini sejatinya dilahirkan dengan DNA off-road yang kental. Hal ini bisa dilihat dari desain body dengan konsep TECT. Desain body ini menghasilkan struktur yang secara efisien mampu menyerap dan menyebarkan perubahan pada tabrakan/benturan.
Selanjutnya adalah konstruksi sasis yang rigid dengan model ladder frame atau anak tangga. Menariknya, insinyur Suzuki memberikan pembaruan pada sasis Jimny terkni dengan menambah cross bar (X) di tengah sasis dan tambahan 2 cross member di body.
Tambahan 2 cross member ini berfungsi untuk meningkatkan body bawah yang lebih kokoh, berkontribusi untuk setiap stabilitas dan kenyamanan berkendara di jalan. Cross (X) member di bagian tengah juga meningkatkan ketahanan off-road dan menawarkan keamanan kabin yang lebih besar jika terjadi tabrakan.
Berikutnya adalah steering. Steering Jimny menggunakan sistem ball-screw (recirculating ball). Sistem ini memiliki keunguglan yakni daya tahan kuat menghasilkan lebih kecil kickback dibanding sistem rack and pinion. Sistem ini diklaim ideal untuk berkendara jalan yang kasar. Sistem steering ini sudah menggunakan EPS (Elektrik Power Steering) untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Suzuki Jimny di Sirkuit Pagedangan, BSD, Tangerang, 30 September 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
Sistem steering disempurnakan dengan tambahan damper pada suspensi depan. Fungsinya untuk meredam kickback dan getaran untuk kenyamanan kemudi yang lebih besar di jalan kasar.
Berikutnya adalah hill descent. Fitur ini sangat penting saat mobil digunakan berkendara di jalanan esktrem dengan turunan curam. Fungsinya adalah untuk mempertahankan kecepatan mobil yang aman saat melaju di turunan curam.
Hill descent control otomatis aktif ketika kemiringan jalan lebih dari 4 persen, rem bekerja dan menjaga kecepatan kendaraan 10 km/jam pada model 4H dan 5 km/jam pada mode 4L.
Tujuannya pengemudi bisa konsentrasi pada kecepataan kendaraan dan steering saja tanpa menginjak pedal rem. Hill descent contrl aktif pada kecepatan di bawah 25km/jam dengan switch descent control ON. Aktivasi fitur ini dengan menekan tombol yang terletak tepat di depan tuas transmisi atau di bawah tombol AC.
Kemampuan off-road dan kenyamanan on-road Jimny ditopang oleh pengaplikasikan suspensi yang mumpuni. Coil spring dan shock absorber dipasang terpisah untuk meningkatkan kenyamanan dan stabilitas berkendara. Stabilizer depan digunakan untuk meningkatkan rolling rigidity. Struktur dan daya tahan yang kuat dari rigid axle suspenssion, terutama dalam kondisi jalan ekstrem.
Selanjutnya, performa mesin