TEMPO.CO, Jakarta - Layanan purnajual mobil dan kendaraan bermotor menjadi dewa penolong bagi industri otomotif di tengah pandemi Covid-19 yang mendunia.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Bisnis.com, hingga Juli 2020 pasar otomotif mengalami penurunan sebesar 44,6 persen dibandingkan dengan 2019.
Wahasil, agen pemegang merek (APM) beramai-ramai memaksimalkan layanan purnajual, seperti servis.
Ernando Demily, President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia, mengatakan pandemi Covid-19 secara masif mengakibatkan penurunan penjualan di industri otomotif.
Dia mengungkapkan penjualan mobil Isuzu juga mengalami penurunan 29,6 persen.
Baca Juga:
"Akan tetapi pada sisi aftersales (layanan purnajual) penurunan relatif lebih rendah," ujarnya dalam penyataan persnya, Jumat, 14 Agustus 2020.
Parts & Accessories Department Head PT Astra International Tbk. - Isuzu Operation Dedi Santosa mengungkapkan bahwa penjualan suku cadang berkontribusi 25 persen terhadap pendapatan, sedangkan servis menopang 35 persen.
"Memang layanan purnajual merupakan kunci utama. Oleh karena itu kami sangat concern. Apalagi, kompetisinya juga rendah," tuturnya.
PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) juga mengalami peningkatan penjualan suku cadang dan aksesori resmi pada masa transisi pandemi Covid-19. Padahal sebelumnya pendapatan anjlok hingga 32 persen.
Menurut Sparepart Dept. Head SIM Christiana Yuwantie mengatakan penjualan suku cadang Suzuki meningkat sejak Juni 2020 bersamaan dengan masa transisi pandemi Covid-19 atau New Normal.
Sebelumnya, penjualan suku cadang Suzuki turun selama 3 bulan berturut-turut.
Total penjualan suku cadang Suzuki, baik domestik dan ekspor, di semua segmen pada Juni 2020 mencapai 92 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.