TEMPO.CO, Jakarta - Daimler AG dan anak perusahaannya, Mercedes-Benz USA LLC (MBUSA), menyatakan telah tercapai kesepakatan dengan berbagai otoritas di Amerika Serikat dalam dieselgate atau skandal emisi diesel.
Dieselgate yang membuncah beberapa tahun lalu itu melibatkan 250.000 mobil penumpang dan van Mercedes.
Menurut Daimler AG dalam pernyataan resminya yang dikutip Antara pada hari ini, Sabtu, 15 Agustus 2020, Daimler AG dan MBUSA telah bersepakat dengan penasihat penggugat untuk menyelesaikan gugatan konsumen di Pengadilan Distrik New Jersey.
Daimler memperkirakan biaya penyelesaian dieselgate sekitar 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 22,43 triliun untuk menyelesaikan masalah ini, termasuk biaya penyelesaian gugatan kelompok sekitar 700 juta dolar AS dan biaya pengacara.
Biaya-biaya tersebut bakal berdampak pada keuangan Daimler hingga tiga tahun ke depan. Tapi dampak langsung dan utama terjadi dalam 12 bulan ke depan.
Penyelesaian buntut kasus manipulasi uji emisi kendaraan diesel Mercedes-Benz ini masih harus mendapatkan persetujuan akhir dari otoritas dan pengadilan Amerika.
Perjanjian dengan Pemerintah Amerika akan tertuang dalam persetujuan yang mengikat dengan Daimler. Dalam beberapa minggu mendatang, pihak berwenang akan mengajukan dekrit ke Pengadilan Distrik AS untuk persetujuan akhir.
Penyelesaian gugatan kelompok konsumen Amerika dalam dieselgate lalu akan diserahkan ke Pengadilan Distrik New Jersey untuk mendapatkan persetujuan.