TEMPO.CO, Shanghai - General Motors berencana untuk membanjiri pasar mobil terbesar di dunia, Cina, dengan mobil listrik. Produsen asal Amerika Serikat itu menargetkan lebih dari 40 persen peluncuran mobil baru di Negeri Tirai Bambu selama 5 tahun ke depan, Reuters, Rabu, 19 Agustus 2020.
Kendaraan listrik GM, banyak di antaranya adalah mobil baterai serba listrik, akan diproduksi di Cina dengan hampir semua suku cadangnya berasal dari pemasok lokal, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada acara Tech Day di Shanghai.
Reuters melaporkan pada Rabu pagi bahwa GM berencana untuk merombak line-up di Cina untuk mengatasi penurunan penjualan setelah lebih dari dua dekade pertumbuhan di negara yang menyumbang hampir seperlima dari keuntungannya.
Bos GM Cina yang baru, Julian Blissett, mengatakan kepada Reuters bahwa teknologi baru, seperti mobil listrik dan mobil dengan pengemudian nyaris tanpa sopir untuk jalan raya, akan memainkan peran kunci dalam inisiatif GM di Cina. GM juga menargetkan untuk dapat mencapai level penjualan tertinggi hingga 4 juta unit setahun seperti yang dilakukan pada tahun 2017.
GM tidak mengatakan dalam pernyataannya berapa banyak model baru atau yang didesain ulang secara signifikan yang rencananya akan diluncurkan di Cina selama 5 tahun ke depan.
"Cina akan memainkan peran penting dalam mewujudkan visi kami," kata CEO GM Mary Barra dalam pernyataannya, mengacu pada inisiatifnya untuk menciptakan apa yang digambarkannya sebagai masa depan "nol kecelakaan, nol emisi, dan nol kemacetan" melalui elektrifikasi dan teknologi mengemudi cerdas.
GM telah mengatakan rencananya untuk menginvestasikan lebih dari US$ 20 miliar atau setara Rp 297,8 triliun (kurs saat ini US$1 = Rp 14.889) dalam kendaraan listrik dan otomatis secara global pada tahun 2025.