TEMPO.CO, Jakarta - Dengan populasi hanya 428 penduduk, Kota Morrison, Colorado, AS, terkenal sebagai kota paling ganas menjatuhkan surat tilang pengendara di jalan raya.
George Mumma menjabat kepala departemen kepolisian setempat (selevel kapolsek di Indonesia) sejak 2017. Kemudian dia menyadari bahwa Morrison memperoleh hampir seluruh pendapatannya dari denda pelangfaran lalu lintas alias tilang.
Mumma lantas memerintahkan para anak buahnya untuk mengurangi kutipan dari pelanggaran kecepatan mobil dan aturan lalu lintas lainnya.
Bukannya mendapat bintang jasa, dia malah bertengkar dengan Balai Kota Morrison sehingga Mumma dicopot alias pensiun dini.
Menurut keterangan Mumma kepada FOX31 yang dikutip msn.com, atasannya menegur karena dianggap kurang agresif dalam menulis surat tilang.
Mantan Kepala Polisi Morrison itu tak setuju pendapatan kota bertumpu pada pendapatan tilang. Akhirnya Mumma sukarela mundur setelah bertemu dengan manajer kota, Kara Winters.
""Ini masalah etika bagi saya," ucap Mumma.
Kota seluas 1,64 mil persegi itu memang memiliki reputasi lama sebagai salah satu tempat terburuk untuk dilalui pengendara. Pencarian di Google dengan cepat menunjukkan hal itu. Polisi Morrison dikenal suka menjebak pengendara mobil di jalana raya dengan aturan batas kecepatan.
Mumma mulai membalikkan keadaan ini setelah mengambil kendali departemen kepolisian pada 2017. Dia meruntuhkan divisi penegakan hukum lalu lintas yang saat itu penuh dengan staf dan tidak terlatih.
Dia memotong jumlah anggota divisi lalu lintas dan menyisakan hanya tiga orang di situ. Sisanya didedikasikan untuk menangani kasus-kasus kriminal.
Departemen Kepolisian Morrison memuji Mumma sebagai, "seorang pria dengan etika dan standar tinggi."
Toh, Morrison tetap memperoleh pendapatan dari kutipan lalu lintas yang cukup mengesankan meskipun ada perubahan di kepolisian.
Menurut dokumen yang diperoleh oleh afiliasi CBS, kota tersebut 988.856 Dolar AS selama 2018 dan 940.696 Dolar pada 2019.
Capaian yang sama dicapai pada 2020 sebelum pandemi Covid-19. Tetapi jumlah pengguna lalu lintas yang terbatas di jalan sejak itu telah menghancurkan pendapatan Morrison hanya 558.080 Dolar.
Semula Kota Morrison terkenal dengan amfiteater dan geografinya yang indah. Namun, berubah pada 2010 ketika Chief Rudy Sandoval menjabat.
Sandoval pernah berkomentar, "Mengapa memiliki tanda batas kecepatan jika Anda tidak akan memaksakannya?"
Sandoval segera mempekerjakan lebih banyak staf untuk "memodernisasi" model kepolisian kota. Dalam setahun, departemen tersebut melipatgandakan pendapatan kutipannya lebih dari dua kali lipat, yakni 414.713 Dolar 909.076 Dolar pada 2011.
Denda dan biaya lalu lintas di kota-kota lain di sekitar Colorado rata-rata sekitar 4 persen selama tahun yang sama, dan denda di seluruh negara bagian berjumlah total 122 juta Dolar.
Morrison menyumbang hampir 1 persen dari seluruh kutipan lalu lintas di negara bagian Colorado.
"Ini bukan tentang menghasilkan uang kota," kata Letnan Anthony Joiner, pejabat Departemen Kepolisian Morrison, dalam sebuah pernyataan kepada stasiun PBS setempat pada 2016.
"Kami tidak pernah sekalipun diminta oleh dewan kota untuk membawa lebih banyak uang. Yang terpenting adalah keamanan," ujar Joiner.
Pada 2018, Joiner dijatuhi hukuman 42 bulan penjara karena 132.000 Dolar dana kepolisian pada 2010-2016.
"Di antara yang paling penting adalah persyaratan agar semua pegawai kota - termasuk petugas polisi kita - secara konsisten memakai masker di tempat umum," demikian bunyi memo Manajer Kota Morrison, Winters.
Departemen Kepolisian Kota Morrison telah menulis surat kepada Dewan Pengawas Kota agar Mumma dipekerjakan kembali sebagai kepala polisi.
Winters menolak berkomentar. Kata dia, "Pensiun adalah masalah personal."