TEMPO.CO, Jakarta - Chief Operating Officer Nissan, Ashwani Gupta, menyatakan bahwa Renault akan bertanggungjawab atas pengembangan dan produksi Nissan Micra.
Dalam wawancara dengan surat kabar Prancis Le Monde itu dijelaskan bahwa kebijakan tadi bagian dari rencana kerja aliansi Nissan dan Renault.
Gupta menuturkan langkah itu adalah strategi "Leader-Follower" baru dalam aliansi Nissan-Mitsubishi-Renault. Setiap produsen mobil akan memimpin segmen model tertentu yang telah ditetapkan.
"Untuk (Nissan) Micra generasi selanjutnya, kami akan mengikuti Renault. Kami akan meminta Renault untuk mengembangkan dan membuat Micra masa depan untuk kami," kata Gupta seperti dirilis carscoops.com
Strategi Pemimpin-Pengikut juga akan menempatkan Renault sebagai penanggungjawab model B-SUV kecil masa depan, seperti Renault Captur dan Nissan Juke untuk Eropa.
Adapun Nissan akan memimpin produksi dan pengembangan model C-SUV generasi berikutnya, seperti Qashqai atau Rogue Sport dan model "saudaranya" Renault Kadjar.
Nissan Micra sudah ada di pasar sejak 2016. Mobil ini ditawarkan dalam varian bensin dan diesel. Varian teratas adalah Micra N-Line, yang ditenagai mesin 1.0 liter tiga silinder turbocharged dengan tenaga 115 hp yang dipasangkan dengan transmisi manual 6 percepatan.
Nissan Micra selama ini diketahui diproduksi di pabrik Renault's Flins, Prancis. Namun, Nissan dan Renault berencana menghentikan sementara kegiatan perakitan itu untuk fokus pada kegiatan daur ulang.