TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo berkomentar menyusul PSBB pandemi Covid-19 di DKi Jakarta.
Gaikindo menyatakan bahwa sejauh ini asosiasi belum merevisi target penjualan mobil sepanjang 2020.
Di tengah pandemi virus Corona, Gaikindo menargetkan penjualan otomotif mencapai 600.000 unit pada tahun ini. Namun, hingga Agustus 2020, total kumulatif penjualan otomotif di Indonesia baru menyentuh 364.043 unit.
“Gaikindo belum melakukan revisi lagi. Masih 600.000 unit sampai dengan akhir 2020,” ujar Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto, kepada Bisnis.com hari ini, Selasa, 15 September 2020.
Berdasarkan data Gaikindo, realisasi penjualan sepanjang Januari – Agustus 2020, turun 46,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini dampak dari pandemi Covid-19 yang menekan segala sektor di dunia.
Sementara itu, penjualan dari pabrik ke dealer atau wholesales turun lebih dalam.
Gaikindo mencatat penurunan wholesales mencapai 51,3 persen secara tahunan, dari 664.134 unit pada Januari – Agustus 2019 menjadi 323.507 unit tahun ini.
Melihat data tersebut, target Gaikindo menembus 600.000 unit sepanjang 2020 semakin berat. Apalagi, muncul pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di DKI Jakarta per 14 September 2020 dikhawatirkan berdampak negatif terhadap pasar otomotif yang belum pulih.
Menurut Jongkie, Gaikindo mendukung langkah pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Namun, asosiasi berharap kebijakan PSBB DKI Jakarta tidak berlarut-larut.
“PSBB ini jangan terlalu lama agar penjualan industri otomotif dapat kembali pulih secepatnya,” tuturnya.
Di sisi lain, Kementerian Perindustrian sedang mengusulkan relaksasi pajak pembelian mobil baru menjadi nol persen atau pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB).
Upaya ini diharapkan dapat memberikan stimulasi kepada pasar, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor otomotif di tengah masa pandemi Covid-19.