TEMPO.CO, Jakarta - Ketua I Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) Jongkie Sugiarto mengatakan di tengah pandemi Covid-19 pasar mobil di Indonesia sebenarnya tetap potensial.
Dia menerangkan masyarakat tetap membeli mobil namun kebanyakamn bukan mobil baru melainkan bergeser ke mobil bekas.
Jongkie menururkan kecenderungan tersebut diketahui dari meningkatnya aplikasi kredit untuk pembelian mobil-mobil bekas.
"Kami dapat informasi dari perusahaan leasing bahwa aplikasi yang masuk banyak mobil bekas," ujarnya seperti dikutip Antara pada Kamis, 17 September 2020.
Menurut Jongkie, Gaikindo telah mengusulkan kepada pemerintah dalam upaya mendongkrak penjualan mobil baru.
Pertama, asosiasi meminta pemerintah memberikan stimulus atau insentif yang tetap sasaran agar dapat menaikkan daya beli masyarakat.
Yang kedua, Jongkie melanjutkan, Gaikindo meminta produsen mobil agar menurunkan harga jual agar masyarakat bisa membeli mobil baru.
"Untuk hal ini, produsen mesti siap untuk memberikan potongan harga."
Jongkie menuturkan kedua hal di atas bisa dilakukan supaya masyarakat bisa membeli mobil baru dan pabrik-pabrik mobil serta komponen otomotif dapat bekerja penuh kembali.
Penjualan kendaraan di Indonesia anjlok sejak semester pertama tahun ini akibat wabah virus Corona.
Penjualan mobil baru secara keseluruhan sejak Januari hingga Agustus sebanyak 323.492 unit, atau baru 31 persen dari pencapaian 2019 pada periode yang sama yakni 1 juta mobil.
Pada Agustus 2020, menurut Gaikindo, penjualan mobil baru mulai positif. Tercatat 37.277 unit terjual atau naik 47,43 persen dari penjualan pada Juli yakni 25.283 mobil.
Pencapaian penjualan mobil baru pada Agustus enjadi kenaikan tertinggi dalam tiga bulan terakhir.