TEMPO.CO, Jakarta - Situs jual-beli mobil bekas OLX Autos meluncurkan hasil survei tentang peningkatan permintaan mobil bekas setelah pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
Temuan survei terbaru OLX Autos bertajuk Sentiment Monitoring Study tersebut menunjukkan peningkatan penjualan mobil bekas hingga 50 persen pada Agustus 2020.
CEO OLX Autos Indonesia Johnny Widodo menerangkan alasan masyarakat membeli mobil bekas akhir-akhir ini.
"Keinginan menggunakan mobil pribadi meningkat di masa pandemi," ucapnya dalam pernyataan pers pada pada Sabtu, 17 Oktober 2020.
Johnny menjelaskan bahwa dibukanya kembali showroom mobil bekas secara perlahan pada masa PSBB Pembatasan Sosial Berskala Besar) Pandemi Covid-19 membantu masyarakat memilih. Maka dia pun meyakini pasar mobil bekas dapat segera kembali normal.
Berdasarkan hasil survei OLX Autos, pasar mobil bekas meningkat karena sebanyak 62 persen showroom beroperasi setelah PSBB Pandemi Covid-19.
Temuan lainnya, 52 persen responden menyatakan ingin membeli mobil dibandingkan pada awal pandemi yang hanya 22 persen atau naik 30 persen.
Sementara itu, 43 persen responden memilih menggunakan mobil pribadi dibandingkan pada awal masa pandemi yang hanya 33 persen alias naik 10 persen.
Pada April silam, pedagang mobil bekas mengaku sulit menjual kendaraannya setelah Covid-19 menyebar di Indonesia. Selain pengunjung yang berkurang signifikan, perusahaan pembiayaan juga memperketat pemberian kredit.
Sistem leasing lebih selektif guna mencegah kredit macet dari konsumen.
"Karena saat ini ada beberapa leasing yang sudah tidak terima aplikasi, dan kita tidak bisa juga memaksa mereka," kata Handi pemilik gerai mobil bekas Handy Autos saat dihubungi Antara, Rabu, 1 April 2020.
Handy mengatakan, masih terdapat beberapa leasing yang mau terima debitur baru namun dengan syarat yang berat, down payment (DP) mencapai 40 persen.
"Ada juga lembaga leasing yang masih buka karena kedekatan (pribadi), tetapi mereka hanya mau terima DP 40 persen minimal," kata dia.
Ia lantas menjelaskan, sebelumnya perusahaan pembiayaan menerima pengajuan kredit meski uang muka yang disetorkan hanya 20-25 persen dari harga mobil bekas.
"Saat ini, approval juga lebih ketat," ucap Handi.