TEMPO.CO, Jakarta - General Motors Co (GM) mengumumkan bahwa pickup listrik GMC Hummer EV yang diluncurkan pada Selasa, 20 Oktober 2020, atau Rabu pagi WIB, 21 Oktober 2020, habis dipesan konsumen hanya dalam 11 menit seusai peluncuran.
Reuters pada Kamis, 22 Oktobe 2020, mewartakan bahwa General Motors memberikan pengumuman "reservations full" (pemesanan penuh) di laman resmi GMC, padahal mobil itu baru akan diproduksi massal pada musim gugur 2021. Hummer EV Edition 1 dijual dengan harga paling mahal, yakni US$ 112.595 atau setara Rp 1,6 miliar, akan menjadi satu-satunya model yang tersedia saat pickup tersebut dirilis pada musim gugur 2021.
Namun NBC News mewartakan bahwa Hummer listrik berukuran bongsor itu telah habis dipesan dalam 11 menit, dengan menyisakan sekira 3.000 calon pembeli potensial.
Hummer EV versi kedua (tipe 3-X) yang dijual US$ 99.995 (Rp1,4 miliar) kemungkinan tidak akan diproduksi pada 2022, sebagai dampak dari membludaknya pesanan untuk Hummer EV versi pertama.
Sejumlah media memprediksi bahwa Hummer EV tipe tertinggi seharga US$ 79.995 (Rp1,17 miliar) hingga US$ 113.000 (Rp1,66 miliar) akan meneruskan produksi Hummer EV edisi pertama.
Pejabat GM mengatakan bahwa Hummer EV dirancang selama 18 bulan. Pickup offroad itu diklaim dapat berjalan menyamping berkat fitur kemudi empat roda. Mode "Watts to Freedom" juga mempercepat akselerasi mobil hingga 97 km/jam dalam 3 detik.
Hummer EV hadir untuk bersaing dengan Tesla Cybertruck yang dijual Rp588 juta hingga Rp1,02 miliar, dan akan diproduksi di Texas mulai akhir 2021.
Persaingan pickup listrik akan semakin sengit setelah Ford menyatakan akan merilis F-Series EV. Sejumlah startup mobil juga menyatakan akan bermain di segmen tersebut antara lain Rivian, Nikola, dan Lordstown Motors.
