TEMPO.CO, Jakarta - Volkswagen atau VW karena melonjaknya permintaan Cina untuk mobil mewah.
Raihan itu membantu mengimbangi penurunan pengiriman kendaraan sebesar 1,1 persen karena krisis global pandemi Covid-19. Keuntungan VW terjadi di tengah lonjakan kasus virus Corona di Eropa yang menyebabkan Pemerintah Prancis dan Jerman memutuskan kembali lockdown secara nasional yang ketat sejak Rabu, 28 Oktober 2020.
“Virus Corona tetap menjadi masalah utama,” kata Chief Financial Officer VW Frank Witter dalam telekonferensi dengan wartawan yang dilansir Reuters hari ini, Kamis, 29 Oktober 2020.
Produsen mobil Jerman itu menegaskan bahwa mereka mengharapkan membukukan keuntungan untuk setahun penuh. VW menyebut bisnisnya pulih pada ketiga 2020 karena penjualan kendaraan premiumnya di Cina, termasuk mobil sport Audi dan Porsche, naik 3 persen.
Menurut Witter karena volatilitas pasar, pembuat mobil tidak akan mengeluarkan perkiraan laba setahun penuh yang lebih spesifik. Selama kuartal ketiga, kinerja VW dibantu oleh serangkaian langkah pemotongan biaya pada awal tahun ini.
VW menerangkan likuiditas bersihnya naik menjadi 24,8 miliar euro dari 18,7 miliar pada akhir kuartal kedua 2020. Laba operasional kuartal ketiganya 3,2 miliar euro ($ 3,78 miliar), turun dari 4,8 miliar euro pada setahun sebelumnya.
VW melaporkan laba operasi yang disesuaikan 5,4 persen atas penjualan pada divisi otomotif, atau rebound dari minus 5,8 persen pada kuartal kedua. Meskipun masih di bawah 7,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan pun turun 3,4 persen menjadi 59,36 miliar euro.
Laba setahun penuh 2020 diprediksi masih akan sangat lebih rendah daripada pada 2019. Tapi akan berada di "wilayah positif" setelah kerugian pada kuartal kedua 2020 sebesar 1,7 miliar euro.
Dalam catatan kepada klien, analis Jefferies Philippe Houchois menggambarkan hasil penjualan VW di Cina sebagai, "kinerja yang solid dengan uang tunai yang kuat tetapi relatif tidak bersuara dalam konteks pemulihan sektor (otomotif)."
Industri otomotif telah pulih dengan baik dari lockdown yang membuat pabrik produksi dan dealer tutup.
Pekan lalu, Daimler melaporkan rekor lonjakan 24 persen dari permintaan Cina untuk mobil Mercedes-Benz. Ini meningkatkan marginnya pada kuartal ketiga 2020.
Adapun produsen mobil Italia-Amerika, Fiat Chrysler Automobiles, dan pabrikan Peugeot PSA Group membukukan hasil yang solid minggu ini, menjelang rencana merger mereka tahun depan.
REUTERS