TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak dari Generasi Z, yang lahir setelah 1995, meminta orangtua mereka membeli mobil listrik atau mobil hybrid.
Temuan ini berdasarkan survei yang digelar Peugeot Inggris beberapa waktu lalu.
Seperti dirilis Whatcar, sebanyak 54,8 persen anak-anak mengaku mereka memaksa orangtua lebih sadar terhadap lingkungan dengan mengurangi sampah dan mengganti mobil menjadi mobil listrik atau hybrid.
Sebesar 55,3 persen orangtua mengakui mereka mendapat tekanan dari anak-anak mereka untuk membeli mobil listrik atau hybrid.
Peugeot mensurvei 1.250 anak-anak usia 7-12 beserta orangtua mereka. Peugeot menemukan anak-anak ini memengaruhi kebiasaan belanja orangtua mereka, termasuk dalam pembelian mobil.
Kemungkinan, para orangtua akan mendengar tuntutan anak-anak mereka dari Generasi Z itu. Apalagi 72,2 persen anak-anak mengaku dimintai pendapat oleh orangtua mereka ketika akan melakukan belanja mahal, seperti liburan atau membeli mobil baru.
Dari semua anak yang disurvei tersebut, 67,8 persen memilih punya mobil listrik dan mobil hybrid yang lebih ramah lingkungan.
Pilihan anak-anak ini bukan tanpa alasan. Sebanyak 2/3 anak-anak yang disurvei tertarik dengan isu lingkungan kendati usia mereka masih sangat muda.
Anak-anak Generasi Z ini sudah terpapar dampak pemanasan global sejak kecil. Mereka mengetahuinya dari pelajaran di sekolah, berita di media massa, hingga bencana alam yang terjadi di dekat mereka seperti banjir dan kebakaran hutan.
Memilih mobil listrik hanya satu dari sebagian kecil solusi mengurangi dampak pemanasan global. Ternyata anak-anak mencoba berkontribusi dengan memengaruhi orangtua mereka.