TEMPO.CO, Jakarta - Dua anggota klub motor gede Harley-Davidson menjadi tersangka di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Mereka kedapatan mengeroyok dua anggota TNI.
Mereka adalah MS, 49 tahun, dan BSA (18). Keduanya warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Mereka dicokok menyusul video yang viral di media sosial tentang dua prajurit TNI yang menjadi korban pengeroyokan rombongan klub Harley-Davidson.
Dalam video tersebut terlihat pengeroyokan terjadi di sebuah halaman ruko. Korban pengeroyokan adalah Serda Mistari dan Serda Yusuf yang bertugas di Satuan Intel Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat.
Median pun dirawat di Rumah Sakit Tentara Tingkat 4, Kota Bukittinggi.
Pegiat Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Yogyakarta, Pungky Wahyu Pamungkas, pernah berbagi pengalaman alias tips mengatur konvoi.
"Banyak cara yang diterapkan komunitas HDCI agar perjalanan seperti touring tetap aman, nyaman, dan menghargai pengguna jalan lain," kata Pungky di sela-riding persahabatan HDCI Yogya pada Minggu, 19 Januari 2020.
Dia mengingatkan kejadian pada 2015 yakni penghadangan konvoi moge dari luar Yogya oleh pesepeda di tengah acara Jogja Bike Rendezvous (JBR).
Konvoi komunitas Harley-Davidson tersebut diketahui melanggar lalu lintas yang ada sehingga memicu kemarahan seorang aktivis. Penghadangan pun terjadi dan viral di media sosial.
“Kalau moge dilihat sebagai hobi, dia akan menghormati yang lain. Tidak akan sok-sokan merasa paling 'wah' dengan motornya,” ujar Suci.
Berikut tips dari berbagai sumber agar konvoi moge Harley-Davidson tak memunculkan masalah:
1. Sebelum jalan, periksa ban dan mesin
2. Jaga kesehatan fisik dan pemanasan
3. Taati aturan lalu lintas
4. Sabar jangan emosional
5. Jangan arogan, motor gede adalah hobi bukan gaya hidup
6. Kecepatan rata-rata 60 km per jam
7. Pada jalanan yang relatif sempit jangan melakukan formasi melebar. Lakukan formasi sejajar-zig zag ke barisan belakang
8. Jaga jarak antarmotor.
TIM TEMPO