TEMPO.CO, Tokyo - Perusahaan asal Jepang, Nidec Corp, akan mendirikan pabrik baru di Serbia untuk memproduksi motor listrik untuk kendaraan listirk. Menurut laporan Reuters yang mengutip Nikkei, pabrik ini menelan investasi sebesar 200 miliar yen atau setara Rp 28,025 triliun (kurs saat ini 1 yen = Rp 140).
Pendiri Nidec, Shigenobu Nagamori, mengatakan perusahaan menargetkan 35 persen pangsa pasar untuk teknologi motor listrik hemat energi yang dikenal sebagai e-axle atau e-drive pada tahun 2030. Pasar ini diperkirakan akan tumbuh sepuluh kali lipat pada saat itu hingga mencapai US$ 30 miliar setahun.
Teknologi ini diharapkan dapat membuat kendaraan listrik lebih terjangkau dan membantu mengurangi emisi karbon dioksida dari kendaraan yang menyumbang 17 persen emisi karbon dioksida global, menurut Dewan Internasional Transportasi Bersih di Washington.
Pabrik ini dijadwalkan dibuka pada 2023 dengan produksi antara 200.000 dan 300.000 unit per tahun, kata Nikkei.
Seorang juru bicara Nidec menolak berkomentar.
Nidec, yang juga dikenal dengan miniatur motor listrik untuk smartphone dan perangkat elektronik lainnya, mengakuisisi produsen sistem kendali elektronik otomotif Honda Elesys pada 2014 dan unit elektronik otomotif Omron Corp pada 2019.
Perusahaan ini menghadapi persaingan dari perusahaan lain seperti Denso Corp Jepang dan Aisin Seiki Corp, yang tahun lalu membentuk usaha patungan bernama BluE Nexus.