TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Citroen membawa ke pengadilan mengenai sengketa logo atas Polestar.
Logo Polestar yang dinilai mirip Citroen menjadi sorotan setelah Geely dan Volvo mendirikan perusahaan itu pada 2017.
Citroen telah menggunakan logo chevron ganda (ditampilkan di atas, kanan) sejak didirikan pada tahun 1919. Pendiri perusahaan, André Citroen, memilihnya karena ia menjual roda gigi milling dengan gigi berbentuk chevron sebelum terjun ke industri mobil.
Pengadilan Paris, Prancis, mengakui adanya kasus itu.
Menurut Majalah Automobile Prancis, hakim menjatuhkan denda untuk Polestar sebesar 150.000 euro (sekitar Rp 2,55 miliar) dan mencegahnya menjual mobilnya di pasar Prancis selama enam bulan.
"Polestar tidak beroperasi di Prancis, dan kami saat ini tidak memiliki rencana untuk beroperasi di Prancis," kata seorang juru bicara Polestar kepada Autoblog.
Dia mengakui ada kasus hukum yang sedang berlangsung di Prancis. Namun, dia tak mau mengomentarinya.
Citroen membuat logo untuk divisi DS pada 2014 yang dirancang di sekitar chevron. Sedangkan Polestar mendesain ulang logonya pada 2017, satu dekade setelah Citroen terakhir kali menerapkan merek dagang double chevron itu.
Citroen memperkenalkan logo yang jauh lebih bersudut pada 2009, tetapi lambangnya masih terdiri dari satu chevron yang ditumpuk di atas secara identik.
AUTOBLOG